Komisi B DPRD Kota Depok bertekad meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui sektor pajak. Sehingga, komisi yang diketuai Yuni Indriany ini meminta agar Tapping Box ditambah dan dipasangkan ke seribu lebih restoran yang ada di Kota Depok.
Laporan : Ricky Juliansyah
Hal tersebut tercetus saat Pimpinan dan Anggota Komisi B DPRD Kota Depok melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke bank bjb Pusat di Bandung Jawa Barat, dalam rangka Pemberian dan Pemasangan tapping box untuk Kota Depok dan Rencana Penyertaan Modal Tahun 2023, serta Deviden untuk Kota Depok Tahun 2022 pekan lalu.
“Saat melakukan kunjungan kerja pada Rabu (21/12) kemarin, kami mengusulkan kepada bank bjb untuk melakukan penambahan Tapping Box di Kota Depok,” kata Ketua Komisi B DPRD Kota Depok, Yuni Indriany, Minggu (25/12).
Yuni Indriany mengungkapkan, di Depok terdapat 1.361 restoran, dan dari jumlah tersebut baru 200 restoran yang memakai Tapping Box, sementara alokasi untuk Kota Depok terkait Tapping Box masih sedikit.
“Kami meminta untuk ditambahkan, jika terdapat wilayah lain yang tidak membutuhkan Tapping Box dapat dialihkan untuk Kota Depok. Hal ini kami lakukan untuk meningkatkan PAD, khusus dari pajak restoran dan meminimalisir kecurangan pelaporan,” ujar Yuni Indriany.
Pada kesempatan tersebut, Komisi B DPRD Kota Depok mengapresiasi bank bjb dan menilai kinerja bank bjb sangat baik. Hal ini selaras dengan kinerja bank bjb meskipun kemarin pandemi dari 2019- 2021 dunia perbankan cukup terpukul. Namun, bank bjb tetap bertahan dengan kinerja positif dan laba yang tumbuh, deviden yang terus tumbuh kepada seluruh pemegang saham termasuk kepada Pemerintah Kota Depok.
“bank bjb Cabang Depok juga telah membantu aktivitas yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Depok dan BJB Cabang Depok mendorong dan membantu mengakomodir kebutuhan pengelolaan keuangan di Pemerintah Kota Depok,” beber politikus perempuan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini.
Diketahui Pemerintah Kota Depok memperoleh nilai deviden yang meningkat dari tahun sebelumnya, Dividen kepada Pemerintah Kota Depok Tahun 2019-2021, Tahun Buku 2019 Rp8.817 miliar, Tahun Buku 2020 Rp8.978 miliar, Tahun Buku 2021 Rp9.294 miliar.
“bank bjb dapat mempertahankan kinerja yang baik, meskipun Kepemilikan dari Pemerintah Kota Depok terdelusi dari 0,95 menjadi 0,89 persen dan deviden yang bank bjb berikan masih terus dapat bertumbuh yang telah diterima Pemerintah Kota Depok yang telah efektif masuk ke dalam Rekening Kas daerah di April,” ucap Yuni Indriany.
Sementara, Deputy Corporate Secretary bank bjb Devi Fajar Nugraha mengatakan, saat ini total penyertaan modal yang telah dilakukan Pemkot Depok senilai Rp30,367 miliar rupiah atau kepemilikan saham sebesar 0,89 persen dan nilai ini telah terkopensasi oleh dividen yang diterima sejak bank bjb ini menjadi sebuah perseroan terbatas yaitu total dividen yang telah diperoleh oleh Pemerintah Kota Depok adalah senilai Rp106.961.385.900 atau Dividen 1993-2020 352,23 persen, Dividen TB 2021 30,61persen.
“Untuk rencana right issue bukan direncanakan 2023 tetapi eksekusinya tahun 2024“ ujar Devi.
Perwakilan BKD Kota Depok, Emir mengatakan, terkait dengan penggunaan Tapping Box, BKD Kota Depok sudah menyampaikan kepada bank bjb, yaitu mengajukan 300 Tapping Box. Namun, sampai saat ini sudah diberikan 200 tapping box.
“Mudah-mudahan dengan kunker Komisi B DPRD Kota Depok ke bank bjb pusat bisa memberikan semangat lagi kepada bank bjb untuk bisa membantu Kota Depok dalam pemberian Tapping Box,” ucap Emir.