RADARDEPOK.COM - Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), M. Faizin meminta pemerintah menolak dan setop impor beras yang diajukan Badan Urusan Logistik (Bulog) sebanyak 500 ribu ton.
Pasalnya, dari Kementerian Pertanian menyatakan produksi beras nasional mengalami surplus.
"Impor Beras kami tidak setuju, karena dari Menteri Pertanian, Pak Syahrul Yasin Limpo mengatakan produksi beras nasional surplus," kata bang Faiz sapaan karibnya.
Bang Faiz yang juga Ketua DPC PKB Kota Depok ini mengungkapkan, saat ini impor beras akan terus dilanjutkan hingga Januari 2023. Namun, untuk Februari harua sudah dihentikan.
"Karena di bulan Maret sudah masuk masa panen raya," ungkap Bang Faiz.
Dewan dari Dapil Jawa Barat VIII (Kota Depok-Kota Bekasi) ini menilai, pemerintah perlu segera menghentikan langkah impor beras agar petani lokal tidak merasa diabaikan negara.
"Petani kita harus makmur, jangan sampai mereka beralih profesi karena harga beras atau gabah hancur akibat impor beras terus menerus. Mereka itu pemilik kedaulatan negeri ini. Di tangan merekalah sumber pangan disandarkan. Jika terus impor sama saja mengasumsikan petani kita gagal panen," geram Bang Faiz.
Lebih lanjut, Bang Faiz mengungkapkan permintaan impor beras tersebut mengacu pada data Bulog yang mengatakan cadangan beras pemerintah (CBP) tidak memenuhi target 1,2 juta ton.
"Sementara BPS sebagai sumber tunggal data produksi gabah dan beras nasional telah menyatakan bahwa stok di tingkat petani cukup, bahkan surplus 1,7 juta ton. ini kan rancu, harusnya kita mengacu pada BPS," terangnya.
Untuk itu, Bang Faiz meminta kepada pemeintah untuk menghentikan impor beras, agar petani dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Kami ingin para petani Indonesia dapat hidup makmur dan layak, jangan korbankan mereka dengan ego sektoral masing-masing, setop impor beras," tandas Bang Faiz. (arn)
Editor : Arnet Kelmanutu