RADARDEPOK.COM, RANGKAPANJAYA BARU - Air sumur berbau bensin yang dialami oleh enam rumah di wilayah RT1/13 Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, saat ini sedang dalam uji lab di sucofindo.
Salah satu warga RT1/13 Rangkapanjaya Baru, Taking mengatakan, sumur itu memang sudah lama tidak digunakan untuk kebutuhan minum dan hanya mandi. Dirinya bersama lima warga lain telah melayangkan protes selama lima kali.
"Komplain kami selama setahun tidak ditanggapi sama SPBU. Untuk kebutuhan minum, kami beli air isi ulang. Akhirnya hari Rabu, mereka datang dan menfasilitasi untuk uji lab dulu ke Sucofindo dan masih menunggu hasil sampai 30 Juni mendatang," ujarnya kepada Radar Depok, Minggu (13/4).
Dia menambahkan, jika nanti hasil uji lab air itu keluar, positif ataupun negatif, warga terdampak akan menggelar musyawarah kembali. Dirinya masih keheranan mengapa air yang berasal dari sumur itu bau.
"Tak masuk akal airnya bau. Kalau negatif iya kali air sumurnya kotor. Dulu sempet angot-angotan baunya, sekarang manteng," bebernya.
Senada dengan itu, warga lainnya, Rusdeli Akbar menjelaskan, sudah lebih setahun air di rumahnya telah berbau bensin. Dengan terpaksa, dirinya tak memakai air itu untuk minum, khawatir berbahaya dikonsumsi.
"Jadi kalau pas pagi-pagi itu baunya kadang bau kadang ngga. Kejadian aroma bau bensin kejadiannya lebih dari setahun," terangnya.
Dirinya berharap, pihak SPBU bertanggung jawab dengan memberikan pasokan air bersih kepada warga terdampak. "Penanganannya ya mungkin butuh di supply air bersih. Itu saja sih," ucapnya.
Di lokasi yang sama, Ketua RT1/13 Rangkapanjaya Baru, Sukron Marjono menuturkan, dirinya selaku pengurus lingkungan sifatnya hanya menjembatani antara warga dengan SPBU.
"Kalau hasilnya nanti keluar, positif atau negatif akan kami musyawarahkan dengan warga terdampak," ungkapnya.