Lurah Pancoranmas, Mohammad Soleh terus mendedikasikan diri terhadap masyarakat. Tak jarang dia harus menyita waktu libur dan merogoh kocek pribadi.
Laporan : Gerard Soeharly
RADARDEPOK.COM, DEPOK - Suasana cerah menghiasi langit sekitar rumah Mohammad Soleh. Telepon genggamnya berbunyi, ada pesan masuk dari Camat Pancoranmas, Syaipul Hidayat. Rupanya, Soleh akan melaksanakan kegiatan rutin setiap minggu pagi, yakni bersepeda mengelilingi kota.
Soleh kemudian bergegas menuju tempat mereka biasa berkumpul yaitu di halaman depan Kecamatan Pancoranmas. Kemudian, dia bersama rombongan menuju arah Limo yang jarak mencapai enam kilometer.
"Ini merupakan kegiatan rutin saya dengan Camat Pancoranmas, Bapak Syaiful Hidayat," kata Soleh kepada Radar Depok, Senin (7/2).
Usai bersepeda, tiba-tiba telepon genggam Soleh kembali berbunyi. Kali ini, pesan masuk dari Ketua RT 06/15, Kelurahan Pancoranmas.
"Jadi, RT menyampaikan kepada saya bahwa kehadiran saya telah ditunggu oleh warga setempat," ujarnya.
Masih mengenakan kostum bersepeda lengkap dengan pelindung kepalanya, dia bergegas menuju lokasi. Benar saja, raut wajah kegembiraan terlihat dari warga yang sedari pagi telah menunggu kedatangannya.
"Jadi warga di RT 06/15, Kelurahan Pancoranmas ternyata sedang mengadakan pembangunan jalan lingkungan yang digalang secara swadaya," terang Soleh.
Akhirnya, Soleh memutuskan untuk berbaur dengan masyarakat memegang cangkul dan kerja bakti bersama warga membangun jalan sepanjang 50 meter dengan lebar 1,2 meter. Bahkan, dia juga merogoh kocek pribadinya untuk memberikan bantuan material kepada warga dilingkungan tersebut.
Selanjutnya, Soleh mendapatkan informasi tentang adanya seorang janda yang mencari nafkah dengan menjual gorengan di halaman rumahnya. Namun, kondisi halaman rumahnya sudah tidak layak.
"Akhirnya, saya memberikan bantuan material untuk plur depan rumahnya. Kemudian juga, siaa material yang ada kita gunakan untuk musala di lingkungan sekitar," ujarnya.
Lebih dalam, Soleh menceritakan, warga setempat sedari dulu melakukan kerja bakti secara turun temurun. Bagi mereka, itu adalah harta benda paling berharaga peninggalan nenek moyang.
"Saya mengapresiasi kekompakan warga di RT 06/15 dalam membangun lingkungan. Meski dalam pandemi, mereka tetap antusias mengikuti kegiatan tersebut," tutup Soleh. (*)
