Senin, 22 Desember 2025

Taman TOL Cijago Depok Proses Pembangunan

- Jumat, 19 Agustus 2022 | 09:51 WIB
PROSES : Beberapa tenaga kerja dalam proses pembangunan Taman TOL Cijago, Rabu (17/08).  ALDY RAMA/RADAR DEPOK
PROSES : Beberapa tenaga kerja dalam proses pembangunan Taman TOL Cijago, Rabu (17/08). ALDY RAMA/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM – Pembangunan Taman Tol Cijago, Jalan Langgar, Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji sedang dalam proses pembangunan. Harapannya, taman yang dibangun ini dapat menjadi salah pusat sejarah kota serta bermanfaat bagi warga sekitar.


“Berbicara mengenai lahan, lahan ini milik PT. Translingkar Kita Jaya di bawah kementrian Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), sebelumnya tempat ini kumuh, banyak pedagang liar dan lain sebagainya,” ucap Penggiat Konservasi Lingkungan Kota Depok, Didit Wahyu Nurdiansyah kepada Radar Depok, Rabu (17/08).


Dirinya bersama rekan-rekan penggiat konservasi lingkungan Kota Depok, sambung Didit, berinisiatif berkoordinasi dengan pihak TOL Cijago, untuk membangun taman agar nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar, karena lokasi nya berada di tengah kota.


“Selain untuk mempercantik kawasan Margonda, juga untuk reduksi banjir setiap kali hujan besar. Kedepannya setelah taman TOL Cijago ini sudah rampung , akan kami jadikan sebagai salah satu pusat sejarah kota, akan kami tampilkan juga diorama-diorama yang berbentuk digital print,” ucap Didit.


Didit mengatakan, taman yang nantinya menjadi salah satu pusat sejarah kota ini diharapkan bisa menjadi salah satu contoh sinergi antara swasta dan masyarakat.


“Dalam tahapan proses pembangunan taman ini, kami juga mencoba untuk melakukan pendekatan kepada para pedagang sekitar dengan cara yang humanis, bukan bermaksud untuk mengusir melainkan untuk menyarankan pindah dengan sukarela,” kata Didit.


Pendekatan yang dilakukan pun membuahkan hasil, hingga pedagang sekitar lokasi mau berpindah tempat yang awal semulanya berdagang di Jalan Langgar.


“Harapan kami juga titik-titik yang kumuh tersebut dapat segera dibenahi, karena kalau hanya penanganan dari Komunitas Kampung Kita Depok (K3D), tentunya sangat terbatas kemampuannya, tentunya pemerintah jauh memiliki kewenangan untuk menata kota,” jelasnya.


Kemudian, lanjut Didit, sebenarnya pemerintah memiliki lahan yang ada di Kota Depok, diantaranya ruas TOL Cijago, ruas Cinere, Depok Antasari (Desari), atau Cimanggis yang baru dibangun, dan lain sebagainya dari pemerintah pusat.


“Daripada dimanfaaatkan untuk hal-hal yang tidak jelas, tanpa izin atau ilegal dan sebagainya, kenapa bukan mereka saja yang turun langsung membenahi itu. Jika anggaran pemerintah terbatas, tentunya masyarakat pasti mau membantu, dengan cara dirangkul,” ucap Didit.


Didit mengungkapkan, saat ini pihaknya belum melihat secara nyata kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat.


“Harapan kami bukan hanya sekadar mengeluarkan anggaran mengenai infrastruktur kemudian ditinggal, atau untuk pemeliharaan selalu membebani anggaran. Padahal, masyarakat pun sangat mungkin bisa melakukan pemeliharaan, perawatan dan pengawasan,” ungkap Didit.


Sebab, sambung Didit, dengan pemeliharaan dari masyarakat, membuat mereka merasa dihargai keberadaannya. Dengan ikut serta memelihara, dan merawat, tentunya mereka juga merasa memiliki.


“Harapan kedepannya, titik lokasi yang seperti ini atau area-area milik pemerintah yang dibilang terlantar. Diharapkan agar dapat dibangun taman-taman seperti ini,” demikian Didit. (ama)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X