RADARDEPOK.COM - Intensitas hujan yang tinggi sejak Sabtu (15/10) membuat sejumlah warga di Gang Ridi, RT2/7, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji terendam banjir hingga se dada orang dewasa.
Bendahara RT2/7 Tanah Baru, Yayat Hidayat, mengungkapkan, kejadian banjir ini baru beberapa tahun ini terjadi sejak pembangunan fly over di dekat Tugu Tanah Baru.
"Sebelumnya, hujan dengan intensitas yang tinggi saja baru wilayah ini tergenang. Kemungkinan karena kontur tanah di sini rendah dan kurangnya resapan air," umgkapnya kepada Radar Depok, Minggu (16/10).
Yayat mengatakan, awal mula air naik Sabtu (15/10) sekitar pukul 16:00 WIB. Air berangsur naik hingga titik puncaknya, sekitar pukul 18:00 WIB dengan ketinggian air kurang lebih 1 meter mencapai dada orang dewasa.
"Setidaknya 18 Kepala Keluarga (KK) dan kurang lebih 60 jiwa terdampak dari peristiwa ini, yang menyebabkan banyak elektronik dan motor rusak karena tergenang air," ungkapnya.
Ketika banjir melanda, sejumlah ular dan lintah banyak ditemukan. Kemungkinannya, ular dan lintah yang sudah berada di tempat seharusnya terbawa banjir hingga ke pemukiman warga.
Senada dengan Yayat, Pengurus Lingkungan RT2/7 Tanah Baru, Kariono mengatakan, banjir yang melanda wilayahnya merugikan banyak pihak karena tidak sejumlah barang berharga warga banyak yang tidak bisa diselamatkan.
"Saat genangan air mencapai dada orang dewasa, warga yang terdampak akhirnya dievakuasi ke dataran yang lebih tinggi dengan menyelamatkan barang berharga mereka yang sekiranya bisa diselamatkan," tuturnya.
Kariono mengatakan, banjir yang menggenangi wilayahnya kemudian berangsur surut perlahan Minggu (16/10), sekitar pukul 02:00 WIB dini hari hingga pagi.
"Kerugian yang dialami warga belum diketahui, yang jelas barang-barang seperti elektronik dan motor warga banyak yang terendam hingga banyak yang rusak. Bahkan, hewan ternak milik warga banyak yang menghanyut," ucap Kariono.
Ketika banjir berangsur surut, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Depok memberikan sejumlah bantuan berupa 18 paket sembako, sesuai dengan jumlah 18 KK yang terdampak, diberikan Minggu (16/10) sekitar pukul 02:30 WIB.
"Ketika bantuan sudah diterima, bantuan tersebut kemudian dikumpulkan dan diberikan kepada mereka yang terdampak saat pagi hari," jelasnya.
Ia berharap, ke depannya kejadian banjir yang melanda wilayah nya tidak berlarut-larut kembali terjadi.
"Kami menginginkan pemerintah dapat tanggap dalam mengatasi keadaan di sini. Tengoklah wilayah kami, carikan kami solusi agar tidak terulang kembali banjir yang merugikan warga-warga kami," tutupnya. (ama)