utama

Beli Motor Inden Tiga Bulan di Depok, Ini Gara-garanya

Jumat, 2 September 2022 | 08:02 WIB
DEALER : Salah satu sales Yamaha Harapan Motor Jalan Raya Ciyatam No11 Q Kelurahan Depok, Pancoranmas Kota Depok ketika menunjukkan stok motor yang masih tersedia, Kamis (1/9). ALDY RAMA/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM – Pasti pembeli motor di Kota Depok diminta sabar sama dealer saat membeli motor. Fenomena ini terjadi sudah berbulan-bulan. Diketahui keladinya Kamis (1/9), akibat adanya  pembatasan distribusi dari pusatnya. Kendala lainnya, chip dan part menjadi salah satu alasan pendistribusian dari pusat menjadi terhambat.

“Salah satu kendala pembelian motor saat ini ada pada pabrik pusat kami yang ada di Cikarang. Karena, produksi barangnya memang harus dibatasi,” ucap Sales Counter Honda Motocare Depok, Nuri Kamila kepada Radar Depok, Kamis (1/9).

Baca Juga : Jalan di Kampung Serab Depok Ditutup Pagar Beton : Aktifitas Tersendat, Sekolah Terhambat

Nuri melanjutkan, kendala juga ada pada suku cadang atau chip yang susah untuk didapat. Karena, barang tersebut diimpor, dan Pandemi Covid-19 juga menjadi salah satu penghambat dalam pendistribusian barang. “Total pembatasan distribusi sebelumnya sekitar 300 unit, untuk saat ini sekitar 200 unit yang didistribusikan dari pusat. Pembatasan unit sudah diberlakukan dari pusat pada Oktober 2021 lalu,” jelasnya.

Nuri mengungkapkan, saat ini pembelian dari segi cash maupun kredit rata-rata inden, yang diperkirakan dua sampai tiga bulan, tergantung unit. “Biasanya, pembeli yang sudah melakukan transaksi, unit yang akan turun nantinya dari pusat ke dealer kami sudah tercantum atas nama pembeli tersebut, yang kemudian diantar ke lokasi pembeli,” jelasnya.

Baca Juga : Banjir Perempatan Mampang Depok Terdengar ke Senayan, Komisi V Desak Dirjen SDA

Namun, ungkap Nuri, jika stok yang ada di sini masih tersedia dan tidak ada pesanan yang inden, barang tersebut akan langsung diantar ke lokasi pembeli. “Tapi kalau stoknya masih terbatas dan distribusinya masih bertahap seperti saat ini, maka pembeli pun mau tidak mau harus inden,” jelasnya.

Terpisah, Customer Relationship Management (CRM) Marketing Yamaha Harapan Motor Depok, Novi Indriani mengatakan, permasalahan pembelian motor secara inden ada pada part chip-nya. “Produksi sedikit terhambat dari pusatnya yang berada di Pulogadung. Biasanya, dalam perbulannya yang datang ke dealer bisa 200 hingga 300 unit. Namun, dari Juni 2022 hanya sekitar 100 sampai 200 unit saja,” ungkap Novi.

https://www.youtube.com/watch?v=a00WO1Pe1B4

Tentunya, lanjut Novi, pembatasan ini sangat berpengaruh terhadap penjualan. Stok biasanya selalu tersedia, jika ada pembelian secara cash atau kredit, besok pun bisa langsung diantar ke lokasi.  “Biasanya stok di sini selalu ada. Jika stok menipis atau tidak ada, terpaksa kami mengalihkan ke konsumen untuk inden, yang diperkirakan dua hingga tiga bulan barang baru sampai. Namun, kalau stok yang tersedia masih banyak, motor tersebut bisa dikirim secepatnya,” terang dia.

Dampak dari penjualan pun sangat dirasakannya, terutama saat Juni dan Juli. Biasanya, setiap sales rata-rata dapat menjual 20 unit perbulannya. Karena ada pembatasan ini, rata-rata penjualan hannya 10 sampai 15 unit.

“Sampai saat ini, proses inden masih diberlakukan. Karena, setiap unit yang baru datang dari pusat langsung di kirim ke pembeli yang sudah memesan sebelumnya,” tegasnya.

Lokasi terpisah, Admin Marketing Suzuki Mahkota ARH Depok, Firmansyah mengungkapkan, selama ini tidak ada pembatasan pendistribusian dari pusat yang ada di Sunter. “Hanya ada satu unit khusus yang inden sekitar satu bulan. Kemungkinannya, keperluan dari unit tersebut lebih untuk diekspor,” ucapnya.

Firmansyah melanjutkan, kemungkinan tidak ada pembatasan karena penjualan tiap unitnya tidak sebanyak merek lain. Stok di sini pun hanya 40 unit, karena ini dealer cabang, jadi tidak banyak stok yang didistribusikan dari pusat. Sekitar 10 unit saja yang di kirim ke sini. “Jika konsumen memesan unit yang tidak ada, kami konfirmasi ke pusat, hanya satu minggu saja barang sudah sampai ke lokasi pembeli,” tutupnya. (ama/rd)

Jurnalis : Aldy Rama 

Editor : Fahmi Akbar 

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB