Senin, 22 Desember 2025

Dubes RI Apresiasi Kuota Haji Indonesia

- Rabu, 30 Agustus 2017 | 11:05 WIB
SILATURAHMI: Menteri Agama RI, H. Lukman Hakim Saefuddin, Menteri Sosial, Hj Khofifa Indar Parawansa, sesepuh Nahdlatul Ulama KH. Maimoen Zubair, KH. Solahuddin Wahid, dan para kyai NU bersilaturahmi di Mekah, kemarin (29/8). Foto : Dok.Pri FOR RADAR DEPOK

Laporan: Moh. Badruddin Ali

(Ketua Rombongan KBIH Arrahmaniyah)

Pengurus Cabang Internasional Nahdlatul Ulama (PCI-NU) Arab Saudi menggelar Halaqah NU Internasional Ke-16 di Hotel Arkan Bakkah Mahbas, Mekah, Selasa (29/8). Acara tersebut mengambil tema Konsistensi NU Dalam Mengawal NKRI dan Perdamaian Dunia.

Hadir dalam kegiatan itu Menteri Agama RI, H. Lukman Hakim Saefuddin, Menteri Sosial yang juga Ketua Umum Muslimat NU, Hj Khofifah Indar Parawansa, sesepuh NU KH. Maimoen Zubair, KH. Solahuddin Wahid, Musthofa Aqil Siroj, Ali Masyhuri, dan para kyai NU.

Duta Besar RI untuk Arab Saudi H. Agus Maftuh Abegebriel menyebutkan, pelaksanaan haji tahun ini sangat istimewa. Karena pemerintah Indonesia mendapatkan kuota tambahan dari pemerintah Saudi Arabia sebanyak 10.000 kuota. Jadi, total jamaah haji Indonesia pada 2017 sebanyak 221.000 jamaah.

“Hal tersebut tidak terlepas dari peran aktif Presiden Joko Widodo dalam diplomasinya dengan Raja Salman,” kata Agus dalam sambutannya.

Sementara Menteri Agama RI, Lukman mengimbau semua jamaah haji Indonesia untuk menjaga nama baik bangsa dan negara, karena jamaah haji merupakan cerminan bangsa. Ia pun mengaku bangga kepada NU yang senantiasa aktif dalam perannya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia, peran NU sangat diperlukan untuk ikut menata peradaban dunia.

"Menebarkan Islam nusantara menjadi khas NU," kata Lukman.

Acara ini juga dihadiri ratusan jamaah haji Indonesia. Menurut Menag, Islam yang berkembang di Nusantara pada dasarnya bukan Islam yang saling menyalahkan. "Bagaimana ajaran Islam itu sesuai dengan nilai Islam itu sendiri," papar Lukman.

Menag kemudian mencontohkan soal larangan perempuan menyetir mobil di Arab Saudi. Sedangkan di Indonesia tidak ada larangan ini. Menag menilai, itu tidak perlu dibandingkan dan diperdebatkan. "Bahkan di Indonesia perempuan bisa jadi kepala pengadilan agama. Jadi cara melihat perbedaan harus penuh kearifan," pungkasnya. (gun)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X