MASUKAN : Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bersama Pjs Wali Kota Depok, Dedi Supandi saat akan memantau wilayah Kota Depok, Jumat (02/10). FOTO : DOC. RADAR DEPOK
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menegaskan bahwa Kota Depok akan menjadi daerah pertama yang menerima vaksin korona atau Covid-19. Tenaga kesehatan (Nakes) sebagai garda terdepan yang menangani pasien Covid-19, menjadi prioritas utama yang bakal divaksin.
Meski begitu, Pjs Walikota Depok, Dedi Supandi menyebutkan, rencana pemberian vaksin covid-19 untuk masyarakat Kota Depok saat ini masih digodok Pemkot Depok bersama Dinas Kesehatan, serta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Depok.
Agendanya vaksin tersebut akan turun pada November mendatang, hasil dari koordinasi dengan Kemenko Maritim. Dan yang akan didahulukan untuk Jabar adalah Kota Depok.
Dedi mengaku, belum mengetahui secara pasti jumlah vaksin yang akan didistribusikan. Ia mengklaim telah mengusulkan lebih dari seribu vaksin, merujuk pada jumlah pasien Covid-19 di Depok saat ini (kasus aktif) yang telah berminggu-minggu di atas seribu orang. Kota Depok akan menjadi salah satu wilayah prioritas vaksinasi Covid-19.
“Kami masih harus bicarakan dengan pihak lain. Jumlah vaksin belum bisa diketahui, tapi saya pastikan vaksin itu gratis,” terang Dedi kepada Radar Depok, Rabu (14/10).
Dedi melanjutkan, yang terkonfirmasi positif covid-19 saat ini sebanyak seribu orang. Tetapi, masyarakat yang akan diprioritaskan mendapatkan vaksin covid-19 adalah Nakes yang bekerja di rumah sakit swasta maupun negeri.
Kemudian tenaga medis di puskesmas yang tersebar di Kota Depok, dan petugas Labkesda. Sebab mereka yang selalu berinteraksi dengan pasien positif, Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Dalam Pemantauan (ODP), hingga Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Vaksin covid-19 itu rekomendasi WHO," tegas Dedi.
MASUKAN : Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bersama Pjs Wali Kota Depok, Dedi Supandi saat akan memantau wilayah Kota Depok, Jumat (02/10). FOTO : DOC. RADAR DEPOK
Dedi juga meyakinkan masyarakat agar tidak perlu khawatir atas keterujian vaksin tersebut. Di sisi lain, rumah sakit dan puskesmas yang akan memberikan vaksin masih dalam perancangan gugus tugas, bersama Dinas Kesehatan.
"Kalau soal teknis, bisa ditanyakan ke gugus tugas, karena ada bagiannya soal pencegahan dan penanganan," papar Dedi.
Terpisah, Ketua IDI Kota Depok dr Sukwanto Gamalyono mengatakan, pihaknya belum bisa berkomentar panjang lebar terkait rencana pemberian vaksin covid-19 di Kota Depok. Karena kepastian dan ketentuan ada di tangan Dinas Kesehatan, sehingga IDI hanya memantau hasil dari penggunaan vaksin tersebut.
"Jadi ranah IDI itu, kalau vaksin sudah disuntikan. Seperti apa reaksinya, nanti kami yang tangani. Tapi kalau soal lainnya ada di kewenangan Dinkes, kami tidak mau melangkahi kewengan tersebut," ungkap Gamal kepada Radar Depok, Rabu (14/10).
Vaksin yang sudah dinyatakan dapat diperjual belikan adalah produksi dari Cina, Amerika, maupun Rusia. Namun, pihaknya tidak mengetahui betul, pemerintah membeli vaksin dari negara mana.
Tapi yang ditekankan Gamal, bahwa vaksin tersebut belum tentu efektif. Sebab virus covid-19 masih berkembang, belum tentu vaksin yang dibeli sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Virus covid-19 ini tidak jauh berbeda dengan influenza. Jadi belum tentu cocok digunakan masyarakat Indonesia. Karena kebutuhannya berbeda. Vaksin itu harus tepat kebutuhannya, jangan sampai sudah dibeli tapi sia-sia," paparnya.
Terkait, kelompok masyarakat yang harus di prioritaskan, IDI meminta agar wilayah yang zonanya masih merah dan penyebarannya masih tinggi untuk didahulukan menerima vaksin tersebut.
MASUKAN : Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bersama Pjs Wali Kota Depok, Dedi Supandi saat akan memantau wilayah Kota Depok, Jumat (02/10). FOTO : DOC. RADAR DEPOK
Sebelumnya, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyebutkan, Kota Depok menjadi daerah pertama di Jawa Barat yang akan menerima vaksin covid-19. Alasannya, Depok menjadi salah satu penyumbang terbesar covid-19 di Jabar.
"Kami sudah pesan vaksin dan meminta pemerintah pusat, agar turun bulan depan. Depok menjadi kota pertama yang menggunakannya," terang Emil-sapaan Ridwan Kamil—kepada Radar Depok.
Menurut Emil, vaksin akan diberikan secara bertahap. Diprioritaskan dari kelompok paling riskan. Seperti tenaga medis, relawan, dan lain-lain. Sedangkan, terkait jumlah vaksin yang akan diberikan, pihaknya akan melakukan rapat terlebih dulu untuk menentukan kebutuhan di Kota Depok. Hal ini karena tidak terlepas bahwa Depok menjadi salah satu kota penyumbang terbesar angka covid-19.
"Kebetulan ada pak Pjs Walikota, saya minta tolong dicatat siapa warga yang prioritas untuk menerima vaksin," tegas Emil. (rd/arn/net)
Jurnalis : Arnet Kelmanutu
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Senin, 22 Desember 2025 | 06:30 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:27 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:26 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:06 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 22:41 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:10 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:00 WIB