Senin, 22 Desember 2025

Muhammadiyah Depok Puasa Duluan, Perbedaan yang Menyejukan

- Sabtu, 2 April 2022 | 07:30 WIB
SAMBUT RAMADAN : Jamaah Muhammadiyah Masjid At-Taqwa saat menjalani Salat Tarawih perdana di bulan Ramadan tahun 2022, Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji Kota Depok, Jumat (1/4). ARNET/RADARDEPOK
SAMBUT RAMADAN : Jamaah Muhammadiyah Masjid At-Taqwa saat menjalani Salat Tarawih perdana di bulan Ramadan tahun 2022, Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji Kota Depok, Jumat (1/4). ARNET/RADARDEPOK

RADARDEPOK.COM – Tahun ini beda dengan tahun sebelumnya terkait awal mulai 1 Ramadan 1443 Hijriah. Jumat (1/4), secara resmi menetapkan awal puasa 2022 jatuh pada Minggu, 3 April 2022. Tentunya, penetapan tersebut berbeda dengan Muhammadiyah yang sudah mulai puasa hari ini (2/4). Hal ini tergambar jamaah Muhammadiyah Kota Depok menjalani Salat Tarawih di Masjid At Taqwa, Kelurahan Beji Timur, Beji, semalam.

Ketua DKM Masjid At Taqwa Beji Timur, H Ahmad Soleh menerangkan, sangat jauh berbeda pelaksanaan Salat Tarawih di tahun ini. Karena tidak harus menjaga jarak, tapi harus wajib masker serta tes suhu tubuh bagi seluruh jamaah yang hadir. "Kami sepakat menempatkan jamaah perempuan di bawah dan jamaah pria berada di atas. Tahun ini juga tidak berjarak shafnya," ungkapnya kepada Harian Radar Depok, Jumat (1/4).

Dia menyampaikan, Muhammadiyah telah menetapkan menjalani tarawih lebih dulu, karena dari sidang isbat tadi sore (Jumat, 1/4) setelah matahari tegggelam, keberadaan bulan berada di 2 derajat, 50 menit 18 detik. Sehingga sudah dipastikan masuk dalam bulan baru. "Karena kalau kami di Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal," jelasnya.

Menurutnya, perbedaan ini menjadi warna yang begitu menyejukan. Jadi bagi para jamaah Masjid At-Taqwa untuk tetap saling menghargai satu sama lain, serta mengambil setiap hikmahnya. "Karena perbedaan yang membawa kita untuk lebih cerdas lagi ke depannya," terang Soleh.

Adanya kelonggaran dalam menjalani tarawih, kata Soleh, ini bentuk apresiasi kepada pemerintah yang telah berhasil sedikit demi sedikit menangani pandemi Covid-19. Dia juga mempersilahkan pemerintah untuk mengawasi secara bersama ibadah tarawih, agar tidak ada ledakan kasus Covid-19 dari klaster tarawih atau ramadan. "Sama sama kita saling jaga dan awasi. Capaian yang sudah baik ini, harus kita pertahankan serta tingkatkan," pinta Soleh.

Diketahui, kapasitas Masjid At Taqwa bila dalam waktu normal mampu menampung 600 sampai 700 jamaah.

Sementara, Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadan 1443 Hijriah atau awal puasa 2022 jatuh pada Minggu, 3 April 2022. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, keputusan ini diambil dalam sidang Isbat yang diikuti Komisi VIII DPR, ormas Islam, dan perwakilan negara tetangga. "Ketinggian hilal di seluruh Indonesia ada pada posisi 1 derajat sampai 2 derajat, 2 menit," kata Yaqut, Jumat, 1 April 2022.

Hasilnya, kata dia, dari 101 titik pemantauan semuanya tidak melihat hilal. Oleh karena itu, Yaqut mengatakan maka 1 Ramadan 1443 hijriah jatuh pada Ahad, 3 April 2022.

Sidang isbat dibagi dalam tiga sesi. Sesi pertama, diawali dengan paparan posisi hilal awal Ramadan 1443 H oleh anggota Tim Falakiyah Kementerian Agama. Kemenag sudah menetapkan pos pemantauan hilal (rukyatul hilal) yang tersebar di 101 titik pemantauan di 34 Provinsi di Indonesia.

Tahap kedua, sidang isbat digelar secara tertutup. Sidang dihadiri perwakilan Komisi VIII DPR RI, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama; dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama. Adapula perwakilan sejumlah ormas Islam serta duta besar negara sahabat juga hadir.

Menimpali perbedaan ini, Ketua MUI, Abdullah Zaidi menegaskan, perbedaan awal puasa Ramadan 2022 antara pemerintah dan Muhammadiyah bukanlah masalah besar. Melainkan hal itu adalah bentuk dari rahmat.

MUI juga menegaskan perbedaan awal puasa Ramadan 1443 Hijiriah tidak akan mengurangi arti kebersamaan untuk bersama-sama menyambut bulan suci Ramadan dengan penuh barakah.

"Kita bersyukur pada Allah SWT, tentunya sebagian dari saudara-saudara kita dari Muhammadiyah yang akan memulai puasa besok hari, Sabtu tidak mengurangi arti kebersamaan kita," paparnya dalam jumpa pers penetapan 1 Ramadan 1443 H, disiarkan kanal YouTube Kemenag RI, Jumat (1/4).

MUI menetapkan 1 Ramadan jatuh pada Minggu (3/4/2022) lusa karena tidak bisa melihat rukyatul hilal. Pantauan sudah dilakukan dari 34 provinsi di Indonesia.

Sedangkan Muhammadiyah menjalankan puasa Ramadan sehari lebih awal ketimbang MUI dan pemerintah, yakni besok 2 April 2022 berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2022.

"Kita boleh berbeda, tetapi kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan kita, terutama di saat kita melaksanakan ibadah yang Mahasuci, ibadah Ramadan di bulan yang penuh barakah, penuh rahmah ini," papar Abdullah Zaidi.

Dalam kesempatan itu, Abdullah Zaidi juga menegaskan agar masyarakat juga menghindari perselisihan di bulan suci ini.

"Mari bersama hindari perselisihan dan perbedaan di tengah kita. Karena, ikhtilafu  ummati rahmah, perbedaan adalah rahmat, selama kita mengacu menyatukan hati kita bersama membangun bangsa ini," tandasnya. (arn/rd)

Jurnalis : Arnet Kelmanutu

Editor : Fahmi Akbar 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X