RADARDEPOK.COM – Tabir kematian Imelga Dwirani yang ditemukan tewas di Kali Krukut dekat Grand Matoa Kecamatan Beji Kota Depok, masih tanda tanya. Sampai kemarin (3/7), belum ada kepastian perihal penyebab kematian yang korban alami. Padahal, disejumlah media sosial (Medsos) beredar nama dan foto pelaku yang melakukan pembunuhan kepada perempuan berusia 22 tahun itu.
Kepada Harian Radar Depok, Ayah Korban, Endro Prasetia mengatakan, untuk saat ini dia belum bisa berkomentar banyak terkait kematian korban. Karena lebih berfokus dengan tahlilan untuk memberikan doa yang terbaik bagi almarhumah. “Rencananya pihak dari Polsek Jagakarsa akan menindaklanjuti kasus ini, tapi untuk saat ini saya belum bisa berkomentar apa-apa karena memang belum mendapat info dari pihak kepolisian,” ujarnya kepada Radar Depok, Minggu (3/7).
Baca Juga : Jabar Bergerak Depok Sampaikan Pesan Toleransi Lewat Mural
Lebih lanjut, Endro mengungkapkan, sebelum Imel (Imelga) menghilang, dia masih sempat berkomunikasi pada Selasa (28/6), dan esok harinya sudah tidak bisa dihubungi. “Saat hilang komunikasi, kami mendapat kabar dari pihak kepolisian Jagakarsa bahwa Imel ditemukan oleh warga sekitar pada Kamis (30/6) pagi sekitar pukul 6:30 WIB,” ucapnya.
Setelah ditemukannya korban, Endro mengatakan, jenazah di bawa ke RS Fatmawati untuk dilakukan otopsi, dan menurut kesaksian dari kakak kandung korban, Septiara Pratami. Hasil otopsi tidak ditemukan tanda-tanda tindakan kekerasan yang terjadi kepada korban. “Setelah kakak kandungnya mengecek langsung ke RS Fatmawati, tidak ada tanda-tanda kekerasan dari hasil otopsi almarhumah,” ungkapnya.
Endro melanjutkan, setelah proses di RS Fatmawati telah selesai, jenazah langsung dibawa ke rumah duka yang setelahnya dilakukan proses pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Seroja, Jalan Kramat Asem, Kelurahan Pancoranmas, Kecamatan Pancoranmas. “Proses pemakaman berlangsung pada Kamis (30/6) malam, setelah proses autopsi dari RS Fatmawati sudah usai,” kata Endro.
https://www.youtube.com/watch?v=SgXzTWBHo-M
Endro mengungkapkan, untuk saat ini kasus kematian korban ditangani Polda Metro Jaya guna menemukan titik terang. “Sepengetahuan saya kasus ini ditangani Polda Metro Jaya, setelah mendapat laporan dari Kepolisian Jagakarsa, harapan saya semua ada titik terangnya mengenai kasus ini” tegasnya.
Menimpali hal ini, Pakar Kriminolog UI, Profesor Adrianus Meliala mengatakan, jika penyebab kematiannya karena dibunuh dan pihak keluarga sudah memperoleh hasil otopsi, polisi tinggal melanjutkan proses lidik hingga sidik. “Untuk dugaan wajah pelaku pembunuhan yang sudah beredar di media sosial. Hal ini tidak bisa menjadi bukti yang kuat hanya karena dugaan dari media sosial semata,” jelasnya.
Adrianus mengungkapkan, jika pihak yang diduga membunuh tersebut tidak benar dan tidak terima, orang tersebut bisa saja balas menggugat.
Warga Kota Depok dihebohkan dengan penemuan sesosok jenazah perempuan, di kali Krukut dekat Grand Matoa Kecamatan Beji Kota Depok, Kamis (30/6). Jenazah yang membengkak itu bernama Imelga Dwirani warga Jalan Wadas, RT 6/14, Kelurahan/kecamatan Pancoranmas Kota Depok. Kuat Dugaan perempuan berusia 22 tahun ini menjadi korban pembunuhan.
"Justru itu saya juga belum tau (penyebab kematian), ibu sedih dengarnya," kata Ibu Kandung Imel, Samih kepada Radar Depok, Kamis (30/6) malam.
Samih meminta, aparat kepolisian mengusut tuntas kasus kematian putrinya yang diduga karena pembunuhan. "Pengen nya sih gitu supaya dapat kepastian dari keluarga," terangnya.
Dia menjelaskan, terakhir bertemu dengan anaknya pada Sabtu (25/4) sore. Saat itu, Imel berpamitan untuk pergi kerja. "Terakhir kontekan, sabtu sore atau malam minggu, ibu juga lupa," beber Samih.
Namun, ungkap Samih, Imel sempat bertemu dengan salah satu pemilik warung dekat rumahnya. Kemudian, dia meminta maaf tanpa menyebutkan kesalahannya. "Senin (27/6) sore, ketemu di jalan sama om warung dia minta maaf, om warung juga gak ngerti, cuma bilang jangan bilang sama mama," terangnya.
Kendati demikian, dia belum mencuragai seseorang yang didgua melakukan pembunuhan terhadap putri kandung itu. Sebab, selama ini, Imel menjadi sosok yang tertutup dan jarang menceritakan permasalahnnya. "Dia gak ada ngomong apa-apa sama ibu karena dia orangnya tertutup," jelas Samih.
Samih menuturkan, pada tekahir pertemuannya, Imel hanya berpamitan untuk pergi kerja. Setelah itu, dia tidak kunjung kembali sampai ditemukan tewas di Kali Krukut, Beji. "Ibu masih sempet WA dia, kamu jaga diri jangan macem-macem diluar jangan suka posting di sosmed takut orangtua tau nanti kamu jadi jelek, kamu hormatin mama," pesan dia kepada Imel.
Sepengetahuannya, Imel sedang melakukan proses perceraian dengan suaminya yang dijadwalkan menjalani sidang pada Agustus mendatang. "Lagi proses cerai, Agustus besok panggilan sidang," terangnya.
Perlu diketahui, mayat perempuan di Kali Krukut perbatasan antara Depok dengan Jagakarsa. "Kami pastikan itu dari arah Depok dan kebetulan nyangkutnya di Jagakarsa. Dan enggak sampai jauh lah karena itu dari Depok," ucap Kapolsek Jagakarsa, Kompol Wahid Key, kepada wartawan, Kamis (30/6).
Saat ditemukan, jasad itu diketahui ada bekas kekerasan pada tubuhnya. Pihaknya belum bisa memastikan apa penyebab pasti kematian korban. Apakah dibunuh, atau ternyata karena tenggelam dan hanyut terbawa arus kali.
"Jadi kondisi mayat itu tidak ditemukan adanya kekerasan namun karena tidak ada identitasnya, kami bawa ke Rumah Sakit Fatmawati untuk melakukan visum dan autopsi untuk mengetahui lebih dalam," ujar dia.
Wahid menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Babinsa di lokasi kejadian. Hal ini tak lain guna mencari tahu soal identitas korban. "Kami koordinasi untuk mengecek apakah ada warga yang hilang sehingga nanti bisa lakukan pengecekan di RS Fatmawati," tandasnya.(cr2/ger/rd)
Jurnalis : Aldy Rama, Gerard Soeharly
Editor : Fahmi Akbar