Senin, 22 Desember 2025

Sri Mulyani Beberkan Penyebab Nantinya Masyarakat Indonesia Sulit Beli Rumah

- Jumat, 8 Juli 2022 | 10:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

RADARDEPOK.COM - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, adanya tren kenaikan suku bunga acuan membuat masyarakat Indonesia akan semakin sulit memiliki rumah, baik secara cash atau kredit.

Suku bunga acuan di beberapa negara mulai mengalami kenaikan, sejalan dengan meningkatnya inflasi, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap tingginya suku bunga di sektor perumahan.

"Untuk membeli rumah 15 tahun mencicil di awal berat, suku bunga dulu, prinsipalnya di belakang. Itu karena dengan harga rumah tersebut dan interest rate sekarang harus diwaspadai karena cenderung naik dengan inflasi tinggi. Maka masyarakat akan semakin sulit untuk membeli rumah," jelas Sri Mulyani.

Menghadapi situasi ini, bendahara negara ini bilang, pemerintah akan membantu masyarakat yang berpendapatan rendah untuk bisa mendapatkan rumah.

Misalnya saja adanya insentif pembelian rumah untuk Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dan pengenaan PPN 1% final untuk rumah sederhana dan sangat sederhana.

BACA JUGA : Sekda Cek Kandang, Hewan Kurban Depok Aman Konsumsi

"Itu instrumen yang kami gunakan dalam situasi Covid-19 kemarin untuk melindungi dan memberikan stimulus sektor perumahan agar tidak terpukul sangat dalam akibat pandemi," jelas Sri Mulyani.

Seperti diketahui, pemerintah resmi memperpanjang insentif PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) rumah sebesar 50% dari atas penjualan rumah paling tinggi Rp 2 miliar serta 25% atas penjualan rumah dengan harga di atas Rp 2-5 miliar. Insenti ini akan berlaku hingga 30 September 2022

Dikutip dari publikasi Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang diterbitkan oleh BI suku bunga KPR di perbankan Indonesia sejak akhir 2020 memang mengalami penurunan tapi tak sampai 1%.

Bunga KPR akhir 2020 dan awal 2021 tercatat di kisaran 8,5% dan periode akhir 2021 8,2% dan periode Maret 8,11%.

Dari laporan juga disebutkan jika masih tingginya suku bunga KPR ini juga menjadi penyebab terbatasnya penjualan rumah di Indonesia. Sekitar 11,7% responden menyatakan bunga KPR jadi penyebab enggan membeli rumah. (rd/net)

 

Editor : Pebri Mulya

 

https://www.youtube.com/watch?v=e_H7v4p-gZE

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X