RADARDEPOK.COM – Rumah dengan luas bangunan 10 X 10 meter itu sudah tak lagi bepenghuni, Jumat (23/7). Selain itu, rumah dinas tersebut telah dipasangi garis polisi. Di halaman rumah tersebut, hanya terparkir sebuah unit motor roda empat dengan merk ATV bernomor polisi B 12 ATA dan satu unit bajaj berwarna hijau.
Sementara, diluar rumah dinas Kadiv Propam nonaktif, Irjen Pol Ferdy Sambo di Komplek Polri No46, Kelurahan Duren Tiga, Pancoran Jakarta Selatan, dijaga tiga aparat kepolisian dan satu satpam. Warga sekitar pun biasa saja seakan tidak terjadi apa-apa. Sesekali, kurir pengantar barang atau makanan berlalu-lalang melayani pesanan warga sekitar termaksud tetangga Sambo.
Baca Juga : Ini Masalah yang Membuat Nikita Mirzani Ditangkap Paksa Polisi di Senayan City
Saat Radar Depok berbincang dengan sejumlah warga, mereka kompak untuk tidak memberikan sedikit pun informasi mengenai peristiwa mengerikan : polisi tembak polisi. Mimik wajah mereka seperti menyembunyikan sesuatu.
Saat matahari mulai tenggelam sekira pukul 17:20 WIB, satu unit Mobil Inafis dengan plat nomor 9018-VII mendatangi lokasi tersebut. Pria berbadan tegap mengenakan kemeja putih dan celana hitam panjang turun dari mobil tersebut, ditemani dua orang lainnya. Langkah kaki mereka seakan ingin memasuki rumah tak berpenghuni itu.
-
Usai mengetahui kehadiran awak media, tiga orang itu mengurungkan niatnya. Mereka memilih memundurkan mobil berwarna oranye itu sekitar 10 meter ke belakang. Hal itu juga sekaligus mereka lakukan untuk menjauh dari lokasi
Bhabinkamtibmas Kelurahan Duren Tiga, Dadang menyebutkan, rumah Irjen Ferdy Sambo itu telah dipasangi garis polisi sejak empat hari yang lalu. Setelah sebelumnya, hanya terpasang pada pagar rumah itu saja. "Sudah kosong, garis polisinya sudah sekitar empat hari dipasang ke seluruh bagian rumah," kata dia kepada Harian Radar Depok, Jumat (22/7).
https://www.youtube.com/watch?v=2h13XVo5Dk0
Tetangga Irjen Ferdy Sambo, Musa menyebutkan, saat kejadian yang menewaskan Brigadir J berlangsung, dia sedang berada diluar rumah untuk menjemput sang istri. Kendati demikian, dia mengakui, mengenal sosok Sambo sebagai orang yang berkepribadian yang baik. Hal itu diutarakannya karena, Irjen Sambo sempat menjadi muridnya di Lembang Bandung. "Kalau ngobrol pernah kenal enggak, orang siswa saya kok. Dulu dia masih kombes, waktu dia jenderal sudah tidak pernah lagi (komunikasi)," ungkapnya.
-
Namun, dia mengakui, selama bertetangga dengan Sambo, dia tidak pernah melihat sosok Brigadri J yang tewas dalam insiden mengenaskan tersebut. Hal itu semakin dikuatkan dengan pintu gerbang depan yang selalu terkunci. Karena, Irjen Sambo menggunakan pintu sampuing rumah sebagai akses keluar-masuk. "Nggak pernah lihat, kan dia punya ajudan sejak Bintang Satu," tandas Musa. (ger/rd)
Jurnalis : Gerard Soeharly
Editor : Fahmi Akbar