RADARDEPOK.COM – Hari ini (4/11) saluran televisi (TV) analog benar-benar di bumi hanguskan. Tidak ada satupun chanel bisa ditonton. Set Top Box (STB) yang digadang-gadang jadi alat pemersatu sinya digital, belum sepenuhnya terdistribusi bagi masyarakat yang terdata di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Tercacat hingga akhir pembagian masih ada 0,7 persen lagi yang belum menerima STB se-Jabodetabek.
Ketua Tim Penyedia STB dan Distribusi Kemenkominfo, Dany Swardany mengungkapkan, masyarakat cukup mengajukan NIK dan Kartu Keluarga (KK). Selanjutnya, mereka akan dibantu petugas tentang bagaimana cara memasang STB dengan benar.
“Sebelum datang, setidaknya mereka harus mengecek dulu apakah nama yang terkait tercantum dalam data Kemenkominfo, yang dapat di cek melalui laman cekbantuanstb.kominfo.go.id,” jelasnya di Ruang Wahidin Soedirohoesodo, Hotel Bumi Wiyata, Kemirimuka, Beji Kota Depok.
https://www.youtube.com/watch?v=aOH4EKbzzIk
Kemudian, lanjut Dany, memasukkan NIK dan kode captcha pada kolom yang tersedia, lalu klik ‘Pencarian’, untuk mengetahui apakah penerima manfaat terdata dari Kominfo. Jika terdaftar sebagai penerima manfaat, maka dapat menghubungi callcenter 159 atau mendatangi lokasi posko respon cepat penanganan bantuan STB dengan membawa KTP dan KK asli. “Nanti akan diarahkan nantinnya oleh petugas yang berada di posko,” ucap Dany.
Data yang tercantum, ungkap Dany, tertanggal dari 2-4 November se-Jabodetabek, realisasi penerima STB terhitung 412.589 orang. Masih ada 63.495 STB lagi yang belum terdistribusi. “Sedangkan kuota STB se-Jabodetabek ada 476.084 unit. Ini sudah mencapai 99,3 persen pencapaian bantuan yang diberikan Kemenkominfo,” ungkapnya.
Namun, ucap Dany, data yang terhitung untuk Kota Depok belum dilakukan lebih lanjut, karena pendataan dilakukan ketika distribusi bantuan di Kota Depok benar-benar tuntas. “Kami melihat dulu animo masyarakat yang ada di sini, jika keputusan dari pusat nantinya akan tetap berlangsung, maka akan kami adakan jadwal tambahan,” ungkap Dany.
Dalam sehari, masyarakat yang hadir menerima bantuan terhitung kurang lebih 100 orang. Pihaknya hanya menunggu arahan dari pusat, apakah distribusi ini akan dilakukan berkelanjutan atau tidak. “Setidaknya kami mengupayakan agar distribusi STB ini 100 persen, pendistirbusian berlangsung sedari 2-4 November,” tegasnya.
https://www.youtube.com/watch?v=J00yX3U78HA
Sementara, Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin mendesak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) segera mendistribusikan Set Top Box (STB) secara gratis kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan seiring telah resmi dihentikannya siaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO) oleh Kominfo dengan tujuan migrasi ke siaran digital pada 2 November 2022 di wilayah Jabodetabek.
“Yang terpenting dalam ASO ini, pemerintah lewat Kominfo harus mampu mendistribusikan STB kepada masyarakat yang membutuhkan dengan tepat sasaran. Jangan sampai rumah tangga yang benar-benar tidak mampu malah terlewat dalam pembagian STB gratis tersebut,” kata Nurul seperti dikutip dari laman dpr.go.id, Kamis (3/11).
Ia menjelaskan, migrasi siaran TV analog ke TV digital ini akan mencakup wilayah yang ekosistem siaran digitalnya sudah siap, termasuk 14 Kabupaten/ Kota di Jabodetabek.
Politikus Partai Golkar ini menyebut, seluruh masyarakat kurang mampu, terutama yang wilayahnya siaran televisi analog sudah dimatikan, harus dipastikan bisa mengakses siaran televisi digital.
https://www.youtube.com/watch?v=_YjfNOkXmsI
“Pemerataan siaran televisi digital yang memuat informasi dan hiburan secara gratis atau tidak berbayar harus bisa merata dan menjangkau seluruh lapisan,” katanya.
Nurul berharap sistem siaran digital ini juga harus mengakhiri persoalan blank spot di Tanah Air. Sebab Pemerintah juga telah menyediakan anggaran untuk mendistribusikan bantuan STB gratis kepada Rumah Tangga Miskin (RTM) secara nasional sekitar 1.055.360 unit STB.
Untuk wilayah Jabodetabek sendiri saat ini telah didistribusikan sebanyak 473.308 unit STB dari target 479.307 unit STB.
“Karena ada keharusan bagi pemerintah untuk membantu STB bagi masyarakat agar bisa mengakses siaran digital,” katanya.
Sebelumnya, Kominfo menyampaikan bantuan STB hanya untuk Rumah Tangga Miskin Ekstrem (RTM) yang nama dan alamatnya tercantum dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.
Serta sudah diverifikasi dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, lalu verifikasi dan validasi juga oleh pemerintah kabupaten dan kota.
Sedangkan secara nasional, nantinya akan ada bantuan STB sebanyak 4,3 juta STB, yang berasal dari komitmen Lembaga Penyiaran Swasta (Stasiun Televisi) penyelenggara Multipleksing (MUX).
"Stasiun televisi beserta komitmennya sebagai berikut SCM (SCTV dan Indosiar ((1.213.750 unit)), Metro TV (704.378 unit), MNC Group (RCTI dan Global TV (1.143.121 unit)), Trans Group (Trans TV dan Trans 7 (616.511 unit)), RTV (500.000 unit), VIVA Group (TVOne dan ANTV (149.587 unit)), serta Nusantara TV (3.000 unit)," tulis Kominfo dikutip dari laman resminya, Jumat (4/11/2022). (ama/rd)
Jurnalis : Aldy Rama
Editor : Fahmi Akbar