Senin, 22 Desember 2025

Denok Retno Pelukis Serbuk Kayu Tiga Dimensi Asal Depok : Tiap Karyanya Sebagai Pengingat Bersyukur kepada Tuhan

- Senin, 14 November 2022 | 08:00 WIB
KARYA SENI: Denok Retno seniman yang memanfaatkan limbah serbuk kayu untuk membuat lukisan tiga dimensi, di Griya Tugu Sari Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jumat (11/11). ASHLEY/RADAR DEPOK
KARYA SENI: Denok Retno seniman yang memanfaatkan limbah serbuk kayu untuk membuat lukisan tiga dimensi, di Griya Tugu Sari Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jumat (11/11). ASHLEY/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM - Melukis menggunakan cat dan kuas sudah menjadi hal yang lumrah. Namun, seorang seniman di Perumahan Griya Tugu Sari, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, membuat sebuah karya yang tak lazim. Denok Retno Endah mengekspresikan lukisannya dengan memanfaatkan limbah serbuk kayu.

Laporan : Ashley Angelina Kaesang, Kota Depok

Waktu menunjukkan pukul 12:58 WIB, Jumat (11/11). Perempuan yang mengenakan pakaian serba biru tua itu sedang membereskan peralatan lukisnya di lantai satu rumahnya yang dia digunakan sebagai studio karya seninya. Bercak cat warna-warni berceceran di lantai ruangan tersebut. Puluhan lukisan berbagai ukuran juga menghiasi disetiap sudut ruangan diseluruh lantai satu itu.

Saat masuk ke rumahnya, pasti disambut dinding garasi yang dihiasi lukisan flora dan fauna. Suasana rumah yang sangat sunyi pun akan membuat siapapun datang langsung terfokus melihat karya seni bernilai tinggi itu.

-


Denok Retno Endah, pelukis yang memanfaatkan limbah tak terpakai ini memang memiliki kekhasan dan karakter tersendiri. Memiliki hobi menggambar, Denok yang belajar secara otodidak, memulai karier melukisnya pada 2010 lalu. Namun, dia sempat memutuskan fakum selama delapan tahun karena berbagai kendala dan urusan keluarga, sebelum akhirnya aktif kembali di 2018.

Karya seni Denok juga dikenal dengan nama Denok Lima Warna. Lima warna diambil karena melambangkan warna yang dekat  kehidupan manusia. Seperti, biru yang dekat dengan langit, kuning sebagai matahari atau terang, hijau yang merupakan  alam, cokelat yang melambangkan tanah tempat berpijak, dan merah sebagai simbol semangat.

https://www.youtube.com/watch?v=XPiYEYs_ch4

“Ini adalah cara aku untuk ikut menjaga alam juga lingkungan dengan memanfaatkan kembali limbah-limbah di sekitar kita. Atau limbah rumah tangga menjadi suatu karya seni yang bermanfaat. Unik dan insyaa Allah bernilai ekonomi,” ujar prempuan anak dua ini.

Terinspirasi oleh foto-foto indah yang dilihatnya. Denok mengaku, menyukai lukisan yang sederhana dan tidak membutuhkan banyak warna. Walhasil, lukisannya pun didominasi dengan pemandangan laut. Penuh makna, Denok menggunakan setiap lukisannya sebagai pengingat untuk selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Satu lukisan, sambung Denok, membutuhkan waktu yang berbeda-beda. Tergantung tingkat kesulitan dan besar kanvas yang digunakan. Sejauh ini, Denok telah melukis di atas kanvas berukuran 60x50 cm hingga yang terbesar 150x130 cm. Sedangkan lukisan mini di atas media serbuk kayu memiliki ukuran mulai dari 10x10x1 cm sampai 15x13x1 cm dengan bentuk yang tidak beraturan.

“Kalau pemakaiannya banyak mungkin bisa sampai sekarung ya, tapi bisa kurang dari itu juga. Kendalanya saat serbuknya lagi susah. Serbuknya juga kan harus disesuaikan dengan tema, yang teksturnya alus buat bunga, makhluk atau kaligrafi sedangkan yang  kasar bisa untuk gunung dan pohon,” tambah perempuan berkecamata tersebut.

https://www.youtube.com/watch?v=9S3GdrSHBZ4

Mengaplikasi serbuk kayu bisa jadi lukisan, dimulai dari mencampurkan sebuk kayu dengan lem putih, campuran yang menyerupai bubur itu kemudian di tempelkan ke lukisan dan dijemur hingga kering. Setelah serbuk kayu kering, baru dapat diwarnai dengan cat khusus.

Lukisan Denok telah ikut dalam berbagai pameran, mulai dari Museum Nasional pada 2019, galeri kebudayaan di Bandung hingga yang terakhir pameran di Yogyakarta. Lukisannya pun bisa dibeli dengan harga mulai dari belasan hingga puluhan juta rupiah. Kendati demikian, dia tak pernah menargetkan jumlah yang lukisan yang harus terjual. Pasalnya, melukis merupakan kepuasan batin tersendiri bagi Denok.

Tak hanya limbah serbuk kayu, Denok juga memanfaatkan limbah kain percak, kaleng susu, koran dan limbah lainnya yang bisa dia ubah menjadi meja dan bangku. Tapi, dia mengaku, kini tengah fokus membuat karya menggunakan serbuk kayu saja. “Saat ini, saya tengah fokus memproduksi lukisan mini di atas media serbuk kayu, yang dikeraskan menggunakan lem hingga memiliki tekstur keras seperti batu,” katanya.

https://www.youtube.com/watch?v=4F1yN4JKDuM

Kurangnya tenaga yang membantunya dalam mengerjakan karyanya menjadi meja dan bangku. Membuat Denok melepas karyanya itu. Apalagi, dalam pembuatan bangku dan meja mesti menggunakan peralatan yang lebih berat dan sulit. Seperti pelek mobil maupun parabola televisi, yang harus disatukan menggunakan mur dan baut. “Pembuatan karya dari limbah koran dan lainnya berbentuk bangku dan meja saya tinggalkan sejak 2018,” ujar Denok.

Uniknya, bakat melukis Denok ternyata turun kepada kedua anaknya. Putri yang mengemban di salah satu universitas swasta di Jakarta dan Raia yang duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Beber Denok, putri-putrinya itu mulai melukis di usia delapan tahun. Tapi, belum ada keinginan untuk ditekuni lebih dalam sepertinya.

Denok juga sebenarnya pernah mengajar ekstrakulikuler di salah satu Sekolah Dasar (SD), muridnya terdiri dari siswa kelas 1 hingga 6 SD. Namun, dia sudah tak pernah mengajar lagi sejak pandemi Covid-19 melanda.  “Semoga bisa mempunyai studio atau galeri seni rupa yang menghasilkan karya-karya dari limbah dan juga sebagai ruang pameran. Serta sebagai tempat pelatihan untuk sama-sama belajar berkarya dengan memanfaatkan kembali limbah,” tutup Denok.(mg10/rd)

Jurnalis : Fahmi Akbar 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X