Senin, 22 Desember 2025

Abaikan Rekomendasi Soal SDN Pocin 1 Depok, KPAI Ngadu ke Kemendagri

- Jumat, 2 Desember 2022 | 07:45 WIB
CARI TAHU : Kemendikbud Ristek kunjungi SDN Pondok Cina 1  Kota Depok untuk menggali informasi terkait hal-hal yang terjadi di SDN Pocin 1 pada Kamis (1/12) sekitar pukul 10:51 WIB. ASHLEY/RADAR DEPOK
CARI TAHU : Kemendikbud Ristek kunjungi SDN Pondok Cina 1  Kota Depok untuk menggali informasi terkait hal-hal yang terjadi di SDN Pocin 1 pada Kamis (1/12) sekitar pukul 10:51 WIB. ASHLEY/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM –  Bila tak ada aral melintang. Hari ini (2/12), Komisi Perlidungan Anak Indonesia (KPAI) bakal melayangkan surat rekomendasi ke Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terkait polemik SDN Pondok Cina (Pocin) 1. Alih fungsi yang tak berkesudahan ini pun dapat perhatian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Kamis (1/12) sekira pukul 10:51 WIB, enam anak buah Mendikbud Ristek Nadiem Makarim turun gunung ke SDN Pocin 1 dan SDN Pocin 3. Kedatangannya, ingin menggali informasi terkait polemik yang terjadi di SDN Pocin 1.

Komisioner KPAI, Retno Listyarti mengatakan, pihaknya akan melayangkan surat rekomendasi tersebut kepada Pemkot Depok. Jika tidak diindahkan, pihaknya akan melaporkan hal tersebut kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI agar kepala daerah setempat diberikan sanksi.

"Kalau rekomendasi tak diindahkan oleh Pemkot Depok maka KPAI akan menyampaikan ke Kemendagri. Sesuai kewenangannya, Kemendagri dapat memberikan sanksi kepada kepala daerah," tegasnya ketika dikonfirmasi Radar Depok, Kamis (1/12).

https://www.youtube.com/watch?v=7aoEwRXFzrU

Sebabnya, kata Retno, KPAI tidak memiliki kapasitas untuk memberikan sanksi kepada Pemkot Depok. Karena itu, jajarannya akan berkordinasi dengan Kementerian terkait jika surat rekomendasi tersebut tidak diindahkan. "Jadi rekomendasi setelah dikirim akan ditunggu, kan ada proses telaah pihak yang direkomendasikan," ujarnya.

Dalam waktu dekat ini, kata Retno, pihaknya akan mengirim surat rekomendasi tersebut kepada Pemkot Depok. Bahkan, surat rekomendasi itu telah dibubuhi tandatangan Ketua KPAI, Susanto. "Sudah ditandatangan Ketua KPAI hari ini Kamis (1/12). Segera dikirim kurir KPAI," singkatnya.

Bahkan, beber dia, pihaknya telah berkordinasi dengan Kemendikbudristek secara lisan lewat sambungan telpon yang membahas terkait rakor tentang polemik SDN Pondok Cina 1 yang menganggu psikologi murid. "Ya harus diassesmen dulu oleh psikolog. Kewenangannya di lembaga layanan daerah," jelas Retno.

Terpisah, Fungsional Madya Direktorat Sekolah Dasar, Kurniawan mengatakan, kunjungannya kali ini guna menggali informasi terkait hal-hal yang terjadi di SDN Pocin 1. Nantinya, informasi tersebut akan menjadi bahan laporan kepada pimpinan (Nadiem Makarim).  “Nanti pimpinan kami akan menganalisi laporan-laporan itu. Dan mungkin nanti akan menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan berikutnya,” kata Kurniawan kepada Harian Radar Depok, Kamis (1/12).

Tak hanya itu, rombongan Kemendikbud Ristek yang bejumlah enam orang itu juga turut menyambangi SDN Pocin 3. Ini dilakukan untuk memantau keterlaksanaan pembelajaran siswa SDN Pocin 1 di sana.

https://www.youtube.com/watch?v=y-wpITd5jZ8

Sementara, Widyaprada Direktorat Sekolah Dasar dan Ketua Kelompok Kerja Tata Kelola Satuan Pendidikan, Minhajul Ngabidin menyebut, siswa-siswi SDN Pocin 1 yang datang belajar di SDN Pocin 3 terlayani dengan baik. Siswa-siswi SDN Pocin 3 tetap melaksanakan KBM sesuai jadwalnya. Kemudian, siswa SDN Pocin 1 akan belajar di shift setelahnya. Yakni, kelas 3 mulai pukul 11:00 WIB. Sedangkan, kelas 4 dan 5 mulai pukul 12:30 WIB, dengan diajar guru mereka masing-masing.

“Kami akan terus kordinasikan dengan dinas dan pemerintah daerah, intinya itu. Ini kan masa transisi demi kebijakan mengalihfungsikan SDN Pocin 1 . Masa transisi  dan pengalihan ini bisa dipercepat, sehingga anak-anak bisa belajar kembali dengan baik,” tutur Minhajul.

Selain itu, SDN Pocin 1 juga kedatangan seorang praktisi konseling healing, Elli Dayino. Dia hadir untuk memberikan penguatan kepada orang tua siswa SDN Pocin 1 dalam menghadapi situasi rumit dan tertekan dalam konflik ini.

“Mereka kan pasti punya tekanan macam-macam, baik disini, di rumah, dari teman-teman dan suami juga. Mereka cerita pada trauma dan sedih. Ini kan situasi ketidakpastian yang pasti membuat orang dalam situati yang tidak menyenangkan dalam hidupnya,” ujar Elli Dayino.

https://www.youtube.com/watch?v=rz2-v1hvog8

Elli juga menyebut, kesehatan jiwa merupakan hal yang penting. Sebab, manusia memiliki kesehatan fisik dan jiwa yang menjadi satu dan tidak bisa terpisahkan.

Perlu diketahui, Audiensi terkait alih fungsi lahan SDN Pondok Cina (Pocin) 1, yang di ruang Edelweis lantai lima Gedung Balaikota Depok, berakhir tak mengenakan, Rabu (30/11). Pertemuan yang dihelat secara tertutup dengan mengundang perwakilan orang tua siswa SDN Pocin 1 serta belasan dinas Kota Depok itu, dinilai menghasilkan kebijakan yang sepihak. Keluh kesah dan tangisan orang tua siswa, tak sama sekali merontokan hati para petinggi yang hadir. Beres ujian, 12 Desember 2022 pemkot meminta siswa yang masih bertahan di SDN Pocin 1 harus keluar dari sekolah.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri mengatakan, siswa-siswi SDN Pocin 1 tetap bisa mengikuti ujian Penilaian Akhir Semester (PAS) di SDN Pocin 1 pada 5-9 Desember mendatang. Namun, para siswa harus pindah ke SDN Pocin 3 dan SDN Pocin 5 pada 12 Desember 2022.

“Kami izinkan bagi yang masih bertahan di Pocin 1 untuk tetep laksanakan ujian. Di sana kami berikan soal ujian dan didamping guru sampai selesai ujian. Tapi, kami membatasi proses belajar maksimal 9 Desember. Setelah itu, 12 Desember  mereka harus pindah pada posisi SDN Pocin 3 dan SDN Pocin 5,” kata Supian kepada Harian Radar Depok, Rabu (30/11).

Kendati demikian, bagi orang tua yang  masih tak mau memindahkan siswanya, Pemkot Depok akan memfasilitasi mereka ke sekolah lain yang berada di wilayah Pondok Cina, Kemirimuka, atau Depok. Sehingga, di semester dua, para siswa sudah pindah ke sekolah yang dituju.

https://www.youtube.com/watch?v=X8BNhyYymOo

Lebih lanjut, Supian Suri menjelaskan, keputusan tersebut diambil usai menimbang aspirasi masyarakat sekitar yang mengaku jika penerimaan murid baru di ketiga SDN tersebut relatif berkurang. Jadi, Pemkot Depok lebih memprioritaskan membangun SMP negeri 34. Dengan harapan, anak-anak di Pondok Cina dan Kemirimuka tak perlu pergi ke daerah Beji atau Cimanggis untuk bersekolah di SMP negeri.

“Di tahun ajaran baru 2023  Insya Allah Pemkot Depok akan membangun atau mengoprasionalkan SMP negeri 34. Ini untuk mengakomodir lulusan anak di SDN Pondok Cina ataupun Kemirimuka . Tempat  mungkin kami baru akan menggunakan gedung SD. Tapi, di 2024 Insya Allah kami akan bangun,” tambahnya.

Selain itu, kebijakan tersebut juga diambil berdasarkan tiga hal yakni, keamanan, kenyamanan dan keselamatan. Sebab, titik Margonda tidak dapat digunakan menjadi bangunan sekolah. “Kalau dari yang sudah pindah mereka mengaku nyaman dengan sekolah yang sekarang. Karena ruangannya bagus, berisih dan tak bising. Ini juga dilihat dari sisi keamanan, kenyamanan dan keselamatannya,” terangnya Supian.(mg10/ger/rd)

Jurnalis : Ashley Angelina Kaesang, Gerard Soeharly

Editor : Fahmi Akbar 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X