Senin, 22 Desember 2025

Tiga Hari Hilang, Harga Tahu di Depok Jadi Segini

- Kamis, 8 Desember 2022 | 07:29 WIB
PEMBUATAN : Aktivitas salah satu pabrik tahu pada Rabu (7/12), di Kelurahan Kalimulya, Cilodong, Kota Depok, sedang produksi tahu selepas mogok selama tiga hari sejak Senin (5/12). WILDA APRIYANI/RADAR DEPOK
PEMBUATAN : Aktivitas salah satu pabrik tahu pada Rabu (7/12), di Kelurahan Kalimulya, Cilodong, Kota Depok, sedang produksi tahu selepas mogok selama tiga hari sejak Senin (5/12). WILDA APRIYANI/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM Pasti masyarakat Kota Depok kelimpungan mencari tahu di pasar sedari Senin (5/12) hingga hari ini (Kemarin). Biang keroknya, pengusaha tahu se Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi (Jabodetabek) mogok kerja. Aksi itu dipicu akibat adanya kenaikan harga bahan baku tahu : kedelai. Sebelumnya kedelai Rp11.000 per kilogram (Kg), kini menjadi Rp14.000 per Kg.

Salah satu pengusaha tahu di Kalimulya, Faizal mengatakan, aksi mogok sudah disepakati seluruh pengusaha tahu selama tiga hari di Jabodetabek.  Hal itu dilakukan karena bahan dasar pembuatan, kacang kedelai harganya semakin tinggi. “Jangan heran, jika tidak adanya tahu di pasar se-Kota Depok. Sekalinya ada pasti diangkut, kena sweeping. Sebenarnya, tujuannya tak lain untuk menaikan harga tahu,” ucapnya kepada Harian Radar Depok, Rabu (7/12).

Menurutnya, harga kacang kedelai semakin tinggi. Sebelumnya, per Kg kedelai Rp11.000, kini menjadi Rp14.000/kg. Kacang kedelai yang berada di gudangnya, diambil dari Tangerang dengan kualitas premium yang merupakan barang impor. Adanya kenaikan tersebut, besok (Hari ini) pastinya harga tahu putih naik Rp500 dan tahu cokelat naik Rp5.000 per papan. “Harga kacang kedelai mengalami kenaikan hingga Rp14.000/kg,” jelasnya di tempat pengolahan tahu.

https://www.youtube.com/watch?v=WWhuwyB0vNQ

Tentunya, kata Faizal, dengan harga kacang kedelai yang terus meningkat, akan mempengaruhi biaya produksi yang juga bertambah. “Kami mempekerjakan 35 karyawan. Kendalanya, kalau pabrik libur, tetap menanggung uang makan karyawan,” bebernya.

Setelah aksi demo mogok kerja, pihaknya akan menaikan harga tahu. Masyarakat dapat mengetahui akan terjadi kenaikan pada produksi pangan dengan bahan baku kedelai.  “Setelah kami mogok, sebenarnya demo ini untuk memberitahu masyarakat bahwa tahu dan tempe itu bakal ada kenaikan harga,” kata Firman.

Sementara, Pemilik Pabrik Tahu Ayu dan anggota Sedulur Pengrajin Tahu Indonesia (SPTI), Edi Baskoro mengatakan, mogok produksi serentak selama tiga hari diikuti seluruh produsen tahu dan tempe di Jabodetabek yang tergabung anggota SPTI. Mogok produksi tersebut dilakukan produsen. Supaya Kementerian Perdagangan turun tangan, dengan melakukan intervensi atas tingginya harga kedelai impor. Pada saat ini, harga bahan baku tempe dan tahu mencapai Rp14.000 per kilogram. Padahal, harga kedelai impor sebelumnya hanya Rp10.000 per Kg. "Aksi mogok ini juga agar konsumen juga harus mengetahui bahwa tahu tempe mahal, karena bahan bakunya naik." ucapnya.

Dengan kenaikan harga kedelai impor tersebut, produsen kesulitan untuk menjual tahu tempe dengan harga normal. "Kalau dijual harga biasa, kami tidak dapat untung bahkan rugi," kata Edi.

https://www.youtube.com/watch?v=LzXIubl7peA

Menurut Edi, setelah melakukan mogok produksi ini, para anggota SPTI sudah sepakat menaikan harga tahu berkisar 100 sampai 500 rupiah. “Walaupun ini belum bisa menutupi kenaikan harga kedelai, setidaknya bisa mengurangi beban produsen,” ungkapnya.

Pedagang tahu dan tempe Pasar Sukatani, Saiful juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, ini karena mogoknya produksi tahu akibat kenaikan harga kedelai. “Sebetulnya tempe dan tahu itu tidak langka, ini karena bahan pokok pembuatan tahu dan tempe mengalami kenaikan harga,” katanya.

Saiful juga mengatakan, tidak mempermasalahkan dengan adanya hal ini. Aksi ini agar masyarakat tidak kaget dengan adanya kenaikan pada tahu dan tempe nantinya. “Setahu saya harga kedelai sudah mencapai harga 1,5 juta rupiah perkwintal, dulu hanya 700 ribu rupiah, naik yang sangat lumayan,” tegasnya.

Pedagang tahu dan tempe di Pasar Cisalak, Hendro juga mengatakan, sudah tak ada agen tahu dan tempe yang mengirimnya pasokan. "Lagi kosong. Sampai dua hari," katanya.

Hendro mengaku, sudah mendapatkan informasi perihal aksi mogok para perajin tahu. Ia menyebut para produsen tempe sedang melakukan protes. "Katanya demo, karena harga kedelai mahal, naik terus," ucap dia. (mg7/ana/rd)

Jurnalis : Wilda Apriyani, Andika Eka

Editor : Fahmi Akbar

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X