RADARDEPOK.COM, BEKASI – Pemkot Bekasi melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bekasi memberikan edukasi penanganan hewan kurban di Balai Patriot. Hal tersebut sebagai persiapan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Plt Walikota Bekasi, Tri Adhianto didampingi Kepala DKPP Kota Bekasi, Herbert, dan Ketua MUI Kota Bekasi, KH. Mi'ran Syafii.
Acara ini juga diisi pemateri dari Dr. drh. Supratikno sebagai asesor penyembelihan halal dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, IPB University, drh. Yusni M.P dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat;
Baca Juga: FKUB Surakarta Studi Banding ke Kota Bekasi, Edukasi Penerapan Toleransi
Kemudian drh. Syamsul Ma'arif, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Kementerian Pertanian, dan Ust. Zulkarnain dari DPD Juleha Kota Bekasi.
Hadir pula 298 orang, termasuk pengurus DKM se-Kota Bekasi, panitia kurban, pengurus DPD Juru Sembelih Halal (Juleha) Kota Bekasi, dan beberapa warga Kota Bekasi.
Plt. Walikota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang proses penanganan hewan kurban.
Baca Juga: Road To Big Bekasi Investment Gathering, Tri Adhianto: Percepat Pemulihan Ekonomi
Mulai dari pemilihan hewan, perawatan sebelum penyembelihan, hingga metode penyembelihan yang sesuai dengan tuntunan syariat agama Islam, serta penanganan daging kurban yang memenuhi standar kesehatan.
Hal ini penting agar ibadah kurban dapat dilaksanakan dengan aman dan sehat, serta terhindar dari penyakit zoonosis, yaitu penyakit hewan yang dapat menular ke manusia.
"Yang diutamakan adalah kesejahteraan hewan kurban, sehingga dapat menjaga kualitas daging yang dihasilkan," ucap Tri Adhianto seperti dikutip dari sewaktu.com (grup radardepok.com).
Baca Juga: Plt Walikota Bekasi Tri Adhianto Raih Penghargaan Pembina Terpilih Dalam Pengembangan TTG
"Sosialisasi ini akan mencakup berbagai aspek yaitu penekanan pada pentingnya memilih hewan kurban yang sehat, cukup umur dan sesuai kriteria yang ditetapkan," tuturnya.
"Pembelajaran tentang penanganan hewan kurban, penanganan daging, pelatihan praktis tentang teknik penyembelihan yang benar," tambahnya.
"Sesuai dengan prinsip-prinsip halal dan kesejahteraan hewan agar daging yang dihasilkan ASUH (aman, sehat, utuh dan halal) sehingga kita terhindar dari penyakit zoonosis," terang Tri.