Baca Juga: Pembunuhan Berantai, Polisi Temukan Ini di Rumah Wowon dan Solihin Cianjur
Tiba-tiba neng Ayu bangun dari tidurnya dan menangis karena batuk dan mengatakan haus.
“Mendengar itu, tersangka Solihin meminta kepada Ai Maimunah agar diberikan juga kepada neng Ayu,” jelasnya.
Tersangka Dede Solihin yang sedang berada di kamar, duduk sendiri disuruh tersangka Duloh untuk menghabiskan sisa kopi keempat orang tersebut, supaya tidak ketahuan untuk menghilangkan jejak kalau korban dibunuh pakai racun.
Baca Juga: Pembunuh Berantai di Bekasi-Cianjur Wowon Cs Berhasil Kumpulkan Uang Rp1 Miliar
Setelah 30 menit minum kopi, ketiga korban tidak sadarkan diri, tergeletak. Ai Maimunah berteriak ‘Allahuakbar’ dari dalam kamarnya.
Mendengar teriakan itu Duloh mencekik Riswandi dengan tangan kanan dan tangan kiri membekap hidung dan Kaki tersangka Duloh melintang bahu.
“Tersangka Duloh juga mencekik Ridwan sama sambil berkata sudah jangan berisik,” ujar Eko membacakan reka adegan.
Baca Juga: Ini Pengakuan Istri Keempat tentang Sosok Wowon Pembunuh Berantai
Tersangka Solihin alias Duloh, kata Eko sempat berpamitan ke Dede Solehudin untuk kembali ke Cianjur setelah membunuh kedua anak Wowon dan Air Maemunah itu.
Tidak hanya itu, Duloh juga turut meminta agar Dede ikut bertanggungjawab atas perbuatan yang ia lakukan.
“Tersangka Duloh berbicara kepada tersangka Dede Solehudin dengan berkata ‘De, kamu harus tanggung jawab,” pungkasnya. (rez/rbi/net)