RADARDEPOK.COM - Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri) bersama Polres Bogor, mulai melakukan pemetaan rekayasa lalu lintas dan skenario di jalan Raya Puncak menjelang Lebaran Idul Fitri 2025.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Agus Suryonugroho mengatakan, rekayasa lalu lintas berupa sistem one way (satu arah) dan buka tutup sudah diprediksi.
"Saya sudah mendapat pemaparan tentang kondisi H-7, H-2, hingga H+2 dan H+5. Kondisi lalu lintas sudah diprediksi, kapan akan dilakukan buka tutup, kapan akan dilakukan one way, dan nanti kondisi puncak arus sudah bisa dihitung di Pasar Cisarua dan pertigaan Megamendung,” ujar Irjen Agus Suryonugroho saat memantau arus lalin di Pospol Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor.
Irjen Agus Suryonugroho memastikan, Korlantas Polri dan Polres Bogor sudah siap mengamankan jika terjadi puncak arus di arah Gadog hingga menuju Puncak.
Lebih lanjut, Irjen Agus Suryonugroho memprediksi, puncak arus mudik Lebaran 2025 akan terjadi pada 28-30 Maret.
Kemudian jumlah pemudik pada tahun ini diprediksi lebih dari 100 juta orang, berdasarkan data pergerakan pemudik dari tahun-tahun sebelumnya. Termasuk pengalaman dari Lebaran dan Natal-Tahun Baru (Nataru) sebelumnya.
Wakil Asisten Utama Operasi (Waastamops) Kapolri, Irjen Endi Sutendi, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan Operasi Ketupat untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan selama periode mudik dan balik.
“Polri akan menggelar Operasi Ketupat mulai tanggal 26 Maret hingga 8 April. Diperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada 28-30 Maret, sementara puncak arus balik diperkirakan pada 8 April atau setelahnya,” ujar Irjen Endi Sutendi.
Baca Juga: Jaro Ade Apresiasi RSUD Cibinong, Ini Pesan yang Diberikan pada Jajaran Direksi
Untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas, Polri telah menyiapkan sejumlah skema rekayasa lalu lintas, termasuk penerapan contraflow dan sistem satu arah (one way) di sejumlah ruas jalan tol.
Selain itu, pengalihan arus ke jalur arteri juga menjadi salah satu opsi yang akan diterapkan jika terjadi kepadatan ekstrem.
“Untuk skema rekayasa lalu lintas, kita akan melihat situasi dan kondisi di lapangan. Di jalan tol, kita akan menerapkan contraflow, one way, dan pengalihan arus ke jalur arteri jika diperlukan. Semua ini bertujuan untuk melancarkan arus lalu lintas dan meminimalisir kemacetan,” jelas Irjen Endi Sutendi. ***
JURNALIS : ACHMAD KURNIAWAN
Artikel Terkait
Lanskap Tasman Ujung Bogor Berubah Signifikan : Bangunan Berdiri di Wilayah Resapan Air Bakal Dibongkar
Jaro Ade Tarling di Cileuksa Bogor : Beri Bantuan ke DKM Masjid Al Jaronah
Start! Kick Off Anugerah Perusahaan Layak Anak : Sinergi Pemkab Bogor Bersama APSAI
Jaro Ade Apresiasi RSUD Cibinong, Ini Pesan yang Diberikan pada Jajaran Direksi
DPRD Kabupaten Bogor Angkat Suara! Oknum Pemerintah Diduga Dukung Bangunan Ilegal di Lahan Hijau
Tinjau Jembatan Putus di Sukamakmur Bogor, Wakil Bupati Jaro Ade Pastikan Penanganan Tepat
Lapas Cibinong Tingkatkan Keamanan dengan Penggeledahan Rutin : Cegah Peredaran Narkoba dan Barang Terlarang