RADARDEPOK.COM – Bentuk memperkuat pembinaan kemandirian bagi warga binaan, Lapas Cibinong menjalin kerja sama dengan dua mitra strategis, yaitu PT Mago Inovasi Sirkular dan Yayasan Qudwah Al Barosiyah. Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilaksanakan pada Rabu (31/7), di Lounge Lapangan Tenis Lapas Cibinong dan disaksikan oleh jajaran pejabat struktural serta perwakilan warga binaan yang mengikuti pelatihan.
Kerjasama ini meliputi pengembangan program pelatihan keterampilan yang bersifat aplikatif, produktif, serta memiliki nilai ekonomi tinggi. Adapun ruang lingkup kerja sama diantaranya Pelatihan dan Pengembangan Budi Daya Maggot (Larva Lalat BSF) bersama PT Mago Inovasi Sirkular, yang memanfaatkan potensi limbah organik menjadi komoditas bernilai tinggi.
Pelatihan Perbengkelan dan Perkayuan, termasuk keterampilan pembuatan gitar secara manual, sertaPelatihan Seni Membatik Arashi Shibori, teknik batik modern dengan pewarnaan dan pelipatan khas Jepang yang dikembangkan oleh Yayasan Qudwah Al Barosiyah.
Baca Juga: Hari Ini Penertiban Bangli Jilid 2 di Cileungsi Bogor
Kepala Lapas Cibinong, Wisnu Hani Putranto menyatakan, kerja sama ini merupakan langkah konkret dalam mentransformasi fungsi pemasyarakatan sebagai tempat pembinaan, bukan sekadar penahanan.
“Kami ingin menghadirkan lingkungan yang memberdayakan, tempat di mana warga binaan diberi kesempatan untuk berubah dan berkembang. Lewat pelatihan ini, mereka tidak hanya dibekali keterampilan teknis, tetapi juga semangat wirausaha dan tanggung jawab sosial,” tegas Wisnu Hani Putranto.
Pelatihan budi daya Maggot sendiri merupakan bagian dari program pengelolaan limbah organik berkelanjutan yang sudah mulai diterapkan di Dapur Sahabat Lapas Cibinong. Maggot atau larva lalat BSF dikenal efektif dalam mengurai sampah organik dan menghasilkan pakan bernutrisi tinggi untuk ternak.
Baca Juga: RSUD Bakti Pajajaran Kabupaten Bogor Luncurkan tbcare, Aplikasi Khusus Pasien TBC
Sementara itu, pelatihan perkayuan dan pembuatan gitar bertujuan untuk mengasah keterampilan warga binaan dalam bidang pertukangan yang memiliki pasar tersendiri, baik sebagai kerajinan tangan maupun produk kreatif. Keterampilan ini diharapkan dapat menjadi bekal ekonomi mandiri saat mereka kembali ke masyarakat.
Tak kalah menarik, pelatihan seni membatik arashi shibori membuka ruang bagi ekspresi seni dan ketenangan jiwa. Teknik ini tidak hanya menekankan pada hasil karya visual, namun juga proses spiritual dan ketekunan, yang dapat membantu warga binaan membangun kesabaran dan kesadaran diri selama menjalani masa pidana.
“Kolaborasi lintas sektor antara Lapas dan mitra eksternal seperti ini menunjukkan bahwa pembinaan di balik jeruji dapat menjadi ruang transformasi yang nyata dan berdampak, sepanjang dilakukan dengan pendekatan yang manusiawi, adaptif, dan berbasis potensi,” tandas Wisnu Hani Putranto. ***
Artikel Terkait
Anggota Dewan Sebut Gaji Atlet jadi Motivasi
Inorga Kabupaten Bogor Sumbang 8 Medali untuk Jawa Barat di FORNAS 2025
RSUD Bakti Pajajaran Kabupaten Bogor Luncurkan tbcare, Aplikasi Khusus Pasien TBC
Bojonggede Bogor Ajak Masyarakat Perkuat Budaya Qurani Via MTQH
Kabupaten Bogor Bersih dan Nyaman Diapresiasi Bupati Rudy Susmanto
Hari Ini Penertiban Bangli Jilid 2 di Cileungsi Bogor
Bupati Rudy Dukung Transparansi Dana Desa di Kabupaten Bogor, Aplikasi Jaga Desa Pengelolaannya Terbuka