RADARDEPOK.COM-Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi penjaga stabilitas informasi publik terutama di ruang digital, mengingat arus informasi yang semakin cepat dan masif.
Tantangan informasi saat ini tidak bisa dianggap sepele. Derasnya arus data, opini, dan konten digital dapat menjadi peluang, tetapi juga ancaman jika tidak dikelola dengan baik.
Suara itu menggema dari mik yang digelorakan Kepala Diskominfo Kabupaten Bogor, Bambang Widodo Tawekal pada kegiatan In House Training Bimbingan Teknis Literasi Digital dan Komunikasi Publik.
Baca Juga: Inovasi Satelit BRI, Berikan Layanan Perbankan Hingga Jangkau Plosok Negeri dan Wilayah 3T
“Informasi sekarang bergerak luar biasa cepat. Jika kita tidak siap, kita bisa ‘diserang’ oleh informasi yang salah. ASN harus mampu menjernihkan informasi, membuat rilis yang baik, menghadirkan foto yang berkualitas, dan mengonter narasi berita negatif dengan tepat,” tegas dia.
Menurutnya, ASN saat ini harus aktif mengomunikasikan pembangunan, agar masyarakat tahu apa yang telah dan sedang dikerjakan pemerintah. “Kalau kita tidak menguasai informasi, maka ruang publik akan diisi oleh pihak lain dengan narasi yang belum tentu benar,” kata dia.
Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Muda dari Direktorat Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Digital, Nurul Hidayah Outri, mengungkapkan bahwa situasi terkini peredaran hoaks nasional yang dinilai sudah berada pada tingkat mengkhawatirkan.
Baca Juga: Lewat Hasil Uji UI, VRV Terbaru Daikin Miliki Ketahanan Korosi hingga 25 Tahun
Nurul menyebutkan, dalam kurun waktu Agustus hingga Oktober, terdeteksi 15.749 konten hoaks yang banyak menyerang isu penipuan, politik, pemerintah, dan kesehatan.
“Hoaks bukan sekadar informasi salah. Ia adalah ancaman yang dapat mengganggu ketertiban, bahkan mengoyak keutuhan bangsa. Karena itu ASN harus menjadi penjaga lini depan,” tegasnya.***