Per Juni 2024, pembiayaan BSI mencapai Rp257,39 triliun, tumbuh 15,99 persen yoy dengan NPF yang turun ke level 1,99 persen(gross) jauh membaik dibanding Juni 2023 sebesar 2,31 persen.
Kinerja pembiayaan ditopang oleh pembiayaan segmen ritel dan konsumer termasuk UMKM yang mencapai Rp184,61 triliun.
Hal ini menunjukkan bahwa segmen ritel, konsumer dan UMKM memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan pembiayaan BSI, termasuk di produk gadai dan cicil emas.
Sejalan dengan strategi pertumbuhan, pembiayaan emas BSI per posisi Juni 2024 mencapai Rp8,97 triliun, tumbuh 41,27 persen dengan NPF 0,07 persen.
Saat ini investasi emas cukup menarik minat termasuk generasi muda karena tergolong safe-haven dan kemampuannya untuk melindungi nilai aset dari inflasi. Pembiayaan cicil emas memiliki pertumbuhan signifikan mencapai 100,10 persen ke level Rp3,56 triliun.
Sementara gadai emas berada di level Rp5,41 triliun tumbuh 18,38 persen.
“Pembiayaan berbasis emas serta Tabungan emas saat ini telah dapat diakses secara digital melalui BSI Mobile,’’ ungkapnya.
Baca Juga: Keseruan Puncak Perayaan HUT RI di RW12 Beji, Depok: 9 RT Tampilkan 18 Pertunjukan Seni Tari
Di sisi lain, rasio efisiensi (BOPO) turun dari 70,87 persen ke level 69,23 persen. Sedangkan, dari sisi rasio profitabilitas ROE perusahaan membaik ke 17,88 persen naik dari 17,27 persen posisi Juni 2023. ***
Artikel Terkait
Mulai dari Rp10 Ribu Aja Bisa Sarapan Enak di Serasa Kopitiam Bogor, Cus Meluncur!
Kemana Aja Baru Tau? Ada Tempat Sarapan di Bandung yang Menyajikan Masakan Khas Medan, Di sini Tempatnya!
Lagi-Lagi Bandung Ada Tempat Sarapan Baru! Sajikan Menu Khas Singkawang, Ini Sih Wajib Mampir
Rasanya Sulit Ditolak, Cara Baru Makan Bubur Ketan Item dengan Perpaduan Es Krim dan Aneka Topping di Kang Bubur Bandung
Pecah di Mulut, Resep Serabi Granat Ide Bekal Anak Unik
Qori Hatmalina Fokus Kemacetan hingga Sampah di Saboci, Bahkan Gaji Dewan Disalurkan untuk Kegiatan Warga