Seorang jurnalis kenalan Mita membuat skenario untuk makan bersama sebelum pulang ke Indonesia. Ternyata oh ternyata, Erick Thohir datang saat mereka sedang melihat menu. Dengan ramahnya Erick menyapa Mita yang kaget dengan kehadiran sosok pewujud mimpinya itu.
Laporan : Audie Salsabila Hariyadi
RADARDEPOK.COM, Mita lanjut berkisah lagi di rumah vintage milik adik dari Tole Iskandar, Jalan Citayam Raya (Citra), RT5/2, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas. Ditemani dengan rintiknya air turun dari langit dan harum tanah basah yang menyeruak, dia bercerita dengan antusias bahwa saat mendaftar Piala Dunia Qatar 2022, dirinya tidak yakin akan diterima lagi.
Baca Juga: Karyawan PT Karabha Digdaya Sumbangkan Darah, Bukti Cinta Terhadap Sesama di Hari Kasih Sayang
“Pada Mei, orang-orang sudah pada dapat jadwal interview. Sementara aku di bulan itu gak ada, berikutnya Juni, Juli sampai Agustus pun belum ada panggilan apa-apa. Bahkan di Agustus itu orang-orang sudah diterima,” ujar dia.
Terpotonglah cerita Mita berkat suara notifikasi ponselnya. Dia pun melihat sebentar notifikasi tersebut yang berasal dari followers Instagramnya yang menanyakan cara mendapatkan sponsor.
Baca Juga: Laga Persahabatan Timnas U-20 Gunakan Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi
“Nih lihat nih pak, banyak banget yang nanya sama aku tentang sponsor,” ucap Mita sembari menyodorkan ponsel ke bapaknya.
“Memang sebentar lagi sudah mau pengumuman penerimaan FIFA U-20 World Cup Indonesia 2023?,” tanya sang bapak melihat sebentar lalu membaca koran lagi.
“Iya, makanya itu sudah pada persiapan untuk nyari sponsor,” jawabnya sambil mengetik jawaban untuk followersnya.
Baca Juga: Seorang Pria Bugil di Stadion Mini Mustikajaya, Videonya Beredar di Medsos
Bukan tanpa sebab followers Mita menanyakan cara membuat proposal agar bisa tembus ke para sponsor. Dirinya pun berusaha mewujudkan mimpi tidak sepenuhnya berasal dari dana pribadi mengingat relawan merupakan pekerjaan yang tidak dibayar. Dia mencari ongkos lebih lewat sponsor untuk bisa mencapai negara Beruang Merah dan The Maroon (julukan Timnas Qatar).
“Akhirnya datanglah panggilan interview di akhir Agustus. Alhamdulillah diterimalah aku. Proses volunteer programnya sendiri simple ya, setelah kita terima pekerjaan kita, proses berikutnya kaya training, terus bikin visa, konfirmasi kedatangan, dan pilih jadwal kerja. Cuma, yang menjadi kendala adalah untuk pergi ke Qatarnya itu,” jelas guru Bahasa Inggris itu.
Baca Juga: Erick Thohir jadi Ketum PSSI, Persikad 1999 Minta Liga 2 dan 3 Dilanjutkan
Sebuah negara yang menjadi tuan rumah Piala Dunia, membuat harga tiket negara tersebut menjadi melambung naik. Contohnya saja Piala Dunia 2018, harga tiket Rusia pergi – pulang dapat mencapai Rp30 juta. Sedangkan untuk Piala Dunia Qatar 2022, mematok harga Rp25 juta. Dengan harga-harga itu, Mita merasa tidak sanggup untuk menyokong. Siasatnya adalah membuat proposal pengajuan dana dan mencari sponsor.