Minggu, 21 Desember 2025

Melihat Kolaborasi Disdik Depok dengan LSF RI : Dorong Pendidikan Karakter Berbasis Literasi Digital dan Budaya Sensor Mandiri

- Senin, 17 November 2025 | 07:10 WIB
Kepala Disdik Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah memberikan sambutan dalam Workshop Penulisan Modul Pengajaran Budaya Sensor Mandiri, di Hotel Santika, Depok, beberapa waktu lalu. (ANDIKA EKA/RADAR DEPOK)
Kepala Disdik Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah memberikan sambutan dalam Workshop Penulisan Modul Pengajaran Budaya Sensor Mandiri, di Hotel Santika, Depok, beberapa waktu lalu. (ANDIKA EKA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Kemajuan dan perkembangan teknologi menjadi konsen penting Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok dalam memberikan pendampingan dan pengawasan dalam satuan pendidikan yang berada di bawahnya saat ini.

Laporan : Andika Eka Maulana

Salah satunya dalam memberikan perlindungan terhadap para peserta didik dari dampak negatif yang timbul dari peredaran pertunjukan film dan iklan film yang saat ini, sudah kian berkembang pesat.

Disdik Kota Depok bekerjasama dengan Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia menggelar Workshop Penulisan Modul Pengajaran Budaya Sensor Mandiri, bagi seluruh satuan pendidikan yang ada di Kota Depok.

Baca Juga: Herjuno Pramariza Fadlansyah: Dalang Milenial Unindra yang Menenun Tradisi di Era Digital

Kepala Disdik Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah, mengatakan perkembangan teknologi dan media digital telah memberikan dampak besar terhadap perilaku menonton anak dan remaja.

Sehingga, pendidikan literasi media dan budaya sensor mandiri penting untuk membentuk generasi yang cerdas, kritis, dan berkarakter.

“Sensor bukan hanya tugas lembaga formal, tetapi menjadi kesadaran pribadi dan sosial. Melalui budaya sensor mandiri, kita mendidik anak-anak agar mampu menyeleksi tontonan yang sehat dan bermakna,” ujar dia kepada Harian Radar Depok.

Baca Juga: Tiga Siswa Depok Raih Juara 3 Cerdas Cerpat Pentas PAI tingkat Jabar : Walikota Supian Suri Berikan Apresiasi hingga Motivasi

Siti Chaerijah Aurijah menambahkan, workshop ini juga menjadi wadah bagi para pendidik untuk menyusun modul pembelajaran berbasis literasi media dan karakter, yang dapat diintegrasikan dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah.

“Dengan adanya kegiatan ini, kami berkomitmen mendorong pendidikan karakter berbasis literasi digital dan budaya sensor mandiri, guna membentuk pelajar yang berakal dan cerdas,” kata dia.

Untuk diketahui, kegiatan ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri (GNBSM) yang bertujuan menanamkan kesadaran menonton sehat kepada masyarakat, terutama di kalangan tenaga kependidikan.

Baca Juga: RTLH Sembilan Keluarga di Cipayung Jaya Depok Beres Direnovasi: Penghuni Tersenyum Lebar, Pakai Pokir Yuni dan Gasim

Tenaga kependidikan menjadi salah satu unsur masyarakat yang strategis dalam mendorong GNBSM. Mereka dapat menjadikan budaya sensor mandiri sebagai bahan pengajaran di sekolah, baik melalui mata pelajaran maupun kegiatan ekstrakurikuler.

Dalam, mendukung hal tersebut, tenaga kependidikan perlu disapa, didampingi, serta diperkuat dengan modul dan bahan pengajaran yang tepat.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X