RADARDEPOK.COM - Bagi beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman jika diberikan pertanyaan 'kapan nikah'.
Terutama pertanyaan kapan nikah terus-terusan muncul dan selalu ditanyakan oleh hampir semua orang disaat berkumpul terlebih pada suasana lebaran kali ini.
Walaupun terbilang sensitif dan sangat tidak nyaman bagi beberapa orang, namun para psikologi mengungkapkan pertanyaan kapan nikag tersebut merupakan satu bentuk kepedulian.
Baca Juga: Mengenal Sosok Artis Iqbal Pakula Yang Meninggal Dunia Karena Gagal Jantung, Mulai Karier dari Model
Ia adalah seorang psikolog bernama Veronica Adsela, Mpsi dari ohana Space yang mengungkapkan pernyataan tersebut.
Ia berpendapat bahwa pertanyaan-pertanyaan seperti pertanyaan 'kapan nikah' merupakan semacam pertanyaan yang bisa jadi merupakan bentuk dari niat baik si penanya.
Biasanya, tolak ukur dari kebahagiaan secara normatif adalah ketika seseoeang sudah mempunyai pasangan menikah.
Maka dari itu, pertanyaan 'kapan nikah' sering dijadikan pertanyaan karena si penanya sudah beranggapan bahwa mereka yang ditanya sudah dewasa.
Baca Juga: Mengantuk, CRV Terguling di Tol Kukusan Depok
Meski begitu, apabila pertanyaan tersebut tidak membuatmu nyaman, Veronika memberikan beberapa tips untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Diantaranya adalah apabila kamu ditanya 'kapan nikah' dan itu tidak membuatmu nyaman, maka kamu bisa menjawabnya dengan bahasa yang sopan dan lembut.
Kemudian, berikan jawabab yang logis dan jawab bahwa kamu masih ingin mengejar target yang belum kamu wujudkan dalam hidupmu.***