Lokus P2WKSS Duren Seribu Dimantapkan

RADARDEPOK.COM - Berbagai upaya untuk memaksimalkan Program Peningkatan Peranan Wanita, Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) Kelurahan Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

Rapat koordinasi dilakukan Selasa (5/9), dengan melakukan evaluasi guna memantapkan Lokasi Khusus (Lokus) program yang terletak di wilayah RW4 Duren Seribu, yang dibahas di Aula Bappeda Kota Depok.

Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono mengatakan, evaluasi Lokus P2WKSS ini terus dilakukan terkait perkembangannya. Ditotalkan, intervensi fisik yang dilakukan sudah mencapai 90 persen, tinggal melengkapi sedikit lagi dari apa yang kurang.

Baca Juga: Atasi Kekeringan, TNI dan Petani di Kabupaten Bogor Normalisasi Sungai Cibeet

“Progres ini sesuai harapan ya. Semoga ketika dilakukan re-checking dari Provinsi Jawa Barat, semuanya sudah 100 persen terlengkapi,” terang Imam Budi Hartono, Selasa (5/9).

Sebagai upaya memaksimalkan program yang ada, sambung Imam Budi Hartono, pihaknya juga melibatkan unsur pentahelix. Hal itu dilakukan, mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemkot Depok.

"Ada delapan hal yang belum bisa diintervensi oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), sehingga membutuhkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR), akademisi, media dan lainnya," terang Imam Budi Hartono.

Baca Juga: Dukung Penuh UMKM di Depok, KSP Sahabat Mitra Sejati Beri Apresiasi ke Nasabah : Ini yang Dilakukan

Imam Budi Hartono membeberkan, delapan hal tersebut beberapa diantaranya merupakan pembangunan taman lansia, taman bermain anak, balai RW, pemilahan sampah, hingga pengolahan sampah dengan maggot.

“Kami akan membentuk forum kemitraan P2WKSS, untuk menghadirkan seluruh lembaga yang telah berkontribusi dan yang belum berkontribusi guna mengakomodir kebutuhan warga di lokasi tersebut,” ungkap Imam Budi Hartono.

Dalam kesempatan yang sama, Lurah Duren Seribu, Kiki Mutakin mengungkapkan, ditotalkan persiapan di Lokus P2WKSS ini sudah mencapai 80-90 persen. Tinggal pemantapan dari beberapa faktor, misalnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada.

“Adapun tinggal beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), maupun pemantapan untuk unsur masyarakat setempat yang on progres,” kata Kiki Mutakin.***