Situ Menyusut Saat El Nino, DPUPR Kota Depok Lakukan Normalisasi

RADARDEPOK.COM - Kondisi iklim el nino yang datang berbarengan dengan musim kemarau membuat air pada sejumlah situ dan kali di Kota Depok mulai menyusut.

Melihat kondisi ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok memanfaatkan kondisi itu untuk melakukan normalisasi.

Baca Juga: 30 Rutilahu Akan Diperbaiki Tahun Ini

Musababnya, volume air yang masuk ke situ berkurang saat elnino sehingga memudahkan alat berat untuk mengangkut lumpur.

Kepala DPUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty mengatakan, musim panas membuat curah hujan yang turun sangat minim, sehingga momentum itu saat yang tepat untuk mengangkat sedimen lumpur dan sampah dari dasar situ.

Baca Juga: Perjalanan Karir Stand Up Komedian Asal Depok, Fico Fachriza , Tak Punya Teman, Suka Tawuran : Bagian 1

“Pengerukan situ di musim kemarau dikebut agar kondisinya siap menampung air saat musim hujan. Sebab keberadaan situ merupakan salah satu pengendali banjir untuk wilayah sekitarnya,” jelas Citra Indah Yulianty kepada Radar Depok, Jumat (8/9).

Baca Juga: Membanggakan, XL Axiata Raih TOP GRC Awards 2023 Berkat Penerapan Prinsip ESG yang Terus Ditingkatkan

Menurut Citra Indah Yulianty, pengerukan di musim panas juga relatif mudah dilakukan dibandingkan jika pengerukan dilakukan di musim hujan, sehingga diharapkan masalah pendangkalan situ dapat teratasi.

"Diharapkan setelah dinormalisasi, situ bisa menampung volume air secara maksimal, saat musim hujan," jelas Citra Indah Yulianty.

Baca Juga: Pilkada Dipercepat, Parpol Depok Siap Jika Sudah Diputuskan

Lebih lanjut, Citra Indah Yulianty menerangkan, beberapa situ yang sudah dan tengah di normalisasi dengan menggunakan alat berat diantaranya outlet Situ Asih Pulo Perumahan Maharaja, Kelurahan Rangkapan Jaya, Situ Jatijajar, Kelurahan Jatijajar, Situ Pengarengan, Kelurahan Cisalak dan Anak Kali Pesanggrahan, Kelurahan Meruyung.

Baca Juga: Polisi di Depok Beri Pemahaman Lalu Lintas ke Sekolah, Ini Kata Kompol Multazam Lisendra

“Dalam pelaksanannya, kami menerjunkan beberapa alat berat. Diantaranya, amphibi PC 210, truxor, spider R65, Mini Spider dan amphibi PC200. Tidak ada target penyelesaian, yang jelas tujuan kami agar situ dapat menampung air secara maksimal,” tandas Citra Indah Yulianty. ***