RADARDEPOK.COM - Tim Pengabdian Masyarakat dari dosen dan mahasiswa Program studi S1 Gizi dan S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN Veteran Jakarta melaksanakan penyuluhan gizi dan Kesehatan dengan judul kegiatan Kelas Melati, Senin, 4 September 2023.
Kegiatan ini terdiri dari penyuluhan mengenai Manajemen Laktasi, Pemantauan Gizi dan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) diikuti dengan praktik pembuatan MP-ASI yang sehat.
Acara dilaksanakan di Posyandu Mawar Putih 2 di Kelurahan Pasir Putih, Depok, dimulai pukul 09.00 sampai 12.00.
Baca Juga: Jaga Kekompakan, SMK Penerbangan Angkasa Bogor Gelar Reuni Akbar Return to Base
Peserta kegiatan ini adalah kader Posyandu dan ibu dengan balita di wilayah RW 2 Kelurahan Pasir Putih Depok yaitu sebanyak 12 Kader dan 15 Ibu Balita.
Acara ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan penjelasan mengenai pemberian ASI Eksklusif, pemantauan gizi dan pemberian MP-ASI yang tepat, supaya balita tumbuh sehat dan tidak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
Di Kota Depok, menurut profil kesehatan Kota Depok tahun 2020, capaian ASI eksklusif yaitu 68,49%, sementara target nasional menetapan angka ASI eksklusif dapat mencapai 80%. Dikhawatirkan masih terdapat bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif serta mendapat MP-ASI dini.
Baca Juga: Melek Finansial Cara Cermat Tangkal Godaan Pinjaman Online
Oleh karena itu, Tim dari UPNVJ yang diketuai oleh Dr Firlia Ayu Arini, MKM, menyiapkan program pengabdian ini, sehingga peserta mendapat informasi yang memadai dalam praktik pemberian ASI dan MP-ASI yang tepat dan pentingnya pemantauan gizi dalam mencegah gangguan tumbuh kembang terutama stunting.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan kronis yang terjadi dalam jangka waktu lama karena asupan gizi yang kurang maupun dampak dari infeksi yang sering di usia dini.
Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya.
Baca Juga: Mahasiswa ITB Vinus Bogor Gelar Seminar Koperasi, Yusfitriadi: Tulang Punggung Ekonomi Kerakyatan
Saat ini, stunting merupakan masalah gizi kurang dengan prevalensi paling banyak di Indonesia. Data menurut Dinas Kesehatan Depok tahun 2022, prevalensi stunting tertinggi mencapai 9% sementara target pemerintah Depok menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah menurunkan prevalensi stunting menjadi 4,83%.
Upaya untuk mempercepat penurunan stunting telah dimaksimalkan oleh Pemerintah Kota Depok dan kota Depok menjadi fokus penanganan stunting nasional. Masih terdapat 10 lokasi terjadinya stunting di wilayah Depok termasuk di kelurahan Pasir Putih.
Artikel Terkait
Mayat Ibu dan Anak di Depok : Keluarga, Tetangga, Pengurus Lingkungan Diperiksa
Kasus Ibu dan Anak yang Mengering di Cinere, File di Laptop Suami Berisi Curhatan Keluh Kesah
Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono Akui CEP-CCIT UI Siap Bersaing
Heboh, Dugaan Pungli di Sekolah Dibalut Sumbangan Marak di Depok
Soal Anies-Cak Imin, Ketua DPD PKS Depok Imam Budi Hartono Fatsun Majelis Syuro