RADARDEPOK.COM – Kemarau tak melulu menghadirkan nestapa. Bagi sebagian orang, justru menjadi lubang rezeki. Inilah yang dirasakan para teknisi perbaikan mesin pompa air di Kota Depok.
Seperti diketahui, kemarau aklibat fenomena el nino dan kemarau menyebabkan ketersediaan air tanah berkurang. Kondisi demikian menjadikan masalah bagi masyarakat. Mereka harus memperdalam sumur bor atau memperbaiki mesin pompa air yang rusak lantaran tak bisa menyedot air.
Baca Juga: MyTelkomsel, Solusi Lengkap untuk Dukung Aktivitas Digital Pelanggan Telkomsel dan Indihome
"Karena hujan tidak kunjung turun, kemarau, sumur sumur warga jadi pada kering. Dibawah itu pipanya tersumbat lumpur. Mesin pompa air jadi rusak," ujar teknisi mesin pompa air, Anai (62) kepada Radar Depok, Selasa (3/10).
Warga Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung itu mengaku, setiap harinya bisa memperbaiki mesin pompa air pada tiga sampai empat rumah. Jauh meningkat dibanding sebelum kemarau, yang hanya dua sampai tiga rumah dalam satu minggu.
Baca Juga: Genjot Olahraga di Depok, Ini Pesan Dessiana
“Untuk biaya jasa perbaikan, saya mematok harga dari Rp200 ribu sampai Rp 300 ribu per layanan, tergantung tingkat kesulitan. Jika ada bagian mesin yang rusak, akan ada biaya tambahan di luar jasa perbaikan untuk mengganti onderdil,” beber Anai.
Baca Juga: Camat Bojongsari Pimpin Apel Pagi di Balaikota
Kebanyakan mesin pompa rusak, jelas Anai, karena terlalu dipaksa menyedot, sementara air tidak ada. Kerja mesin jadi berat. Untuk mengatasi masalah ini, Anai biasanya memperdalam sumur, lalu mengganti onderdil mesin yang rusak.
“Bahkan mengganti mesin yang lebih besar atau jet pump. Kalau sekarang yang paling sering itu menambah kedalaman sama ganti mesin. Tergantung kondisi di lapangan" tukas Anai.
Baca Juga: Tempat Pembuangan dan Pembakaran Sampah Ilegal Dikeluhkan
Sementara itu, warga Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung, Yensi (33), mengeluhkan terkait minimnya air di sumur sumur warga.
Baca Juga: Sebulan, Satpol PP Depok Amankan 29.956 Batang Rokok Ilegal
"Sekarang buat keperluan sehari hari itu beli air galon, kadang juga minta sama tetangga, karena sekarang sumur saya sudah kering," tutur Yensi. ***
Jurnalis : Atfal
Artikel Terkait
RSUI Bersama PUN Gelar Baksos Katarak hingga Bibir Sumbing dan Celah Lelangit
Hendak Tawuran, 37 Pelajar Diamankan Polres Metro Depok
Gunung Sampah di Kelurahan Cisalak Mulai Dibenahi
HUT Katar Nasional di Pangkalanjati Depok Pecah Didukung Sejumlah Sponsor
Pemuda di Depok Curi 35 Warung Sembako, Ternyata Ini Motifnya
Sah, RT dan RW Dapat BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan. Rudy Susmanto Sahkan Perubahan APBD 2023