RADARDEPOK.COM - Jawa Pos gelar seminar literasi keuangan guna mengedukasi masyarakat akan pentingnya pemahaman keuangan, yang diikuti ratusan ASN dan pegiat UMKM asal Depok, di Balaikota Depok, Kamis (23/11).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri, mengucapkan terimakasih kepada Jawa Pos sebagai partner pemerintah yang telah membantu pihaknya dalam mengedukasi masyarakat.
"Pertama saya berterimakasih kepada Jawa Pos yang telah memberikan tambahan wawasan buat masyarakat kota depok dalam hal ini, pesertanya para UMKM dan PNS yang bisa hadir, bagaimana dengan narasumber, dari pegadaian, BRI Life, dari kementerian Keuangan, dari SMF dan OJK. Sekali lagi kami berterimakasih atas nama pemerintah Kota Depok, " kata Supian Suri.
Supian Suri berharap, kegiatan hasil kolaborasi Jawa Pos dan masyarakat Depok memahami akan pentingnya mempersiapkan masa tua serta dapat mensejahterakan masyarakat Kota Depok.
Baca Juga: Sekolah Relawan Berkontribusi dalam Bantuan Kemanusiaan Untuk Palestina, Ini yang Dilakukan
"Mudah mudahan kegiatan ini menjadi bagian dari kolaborasi antara media, dalam hal ini Jawa Pos dan masyarakat Kota Depok dengan harapan kita bisa terus berikhtiar dan berupaya masyarakat Kota Depok dapat sejahtera, salah satunya diberikan pemahaman tentang investasi, mempersiapkan masa tua," lanjut Supian Suri.
Supian Suri menambahkan, pemahaman literasi keuangan merupakan hal yang penting di tengah kemajuan teknologi. Hal ini juga sebagai salah satu cara meningkatkan kesejahteraan di tengah masyarakat. Termasuk juga, literasi keuangan harus dipahami oleh ASN agar masa tua mereka dapat terjamin dalam hal finansial.
“Yang pasti ini bukan hanya untuk ASN. Kami punya keinginan yang sama, kita ingin jadi orang berkecukupan, untuk itu kita tidak dapat hanya mengandalkan gaji, karena sekali lagi masa pensiun pasti akan tiba, dan gaji kita yang memang kalau mengandalkan gaji hanya memang cukup untuk kecukupan kita, tidak leluasa seperti mungkin orang yang memiliki tambahan penghasilan dari usaha, atau investasi yang lain. Makanya, sekecil apapun kita harus bisa menyisihkan, agar ketika sudah pensiun pun dapat memenuhi kebutuhan,” terang Supian Suri.
Baca Juga: Seorang Perempuan Kena Teror Puluhan Orderan Ojol Fiktif, Begini Kisahnya
Analis Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Achmad Zaelani mengatakan, tingkat literasi keuangan di Kota Depok atau di Jawa Barat secara keseluruhan saat ini berada di atas nasional.
"Jumlahnya 56,10 persen. Sedangkan, untuk nasional, persentase literasi keuangan berada di angka 49,68. Sedangkan tingkat inklusi keuangan di Kota Depok berada di angka 88,31 persen. Jumlah itu masih lebih besar dari nasional yang hanya 85,10 persen," ujar Achmad Zaelani.
Ahmad Zaelani menambahkan, mengecilkan gap antara presentasi literasi keuangan dan inklusi keuangan sangat penting agar terciptanya keseimbangan antara masyarakat yang telah melek terhadap penggunaan produk keuangan dengan tingkat pemahamannya.
“Memang ada gap antara tingkat inklusi keuangan atau penggunaan masyarakat terhadap layanan jasa keuangan dengan literasi keuangannya. Gapnya cukup besar hampir setengahnya. Kalau saya tadi sampaikan, tingkat inklusi keuangan Indonesia berada di kisaran 85 persen, sedangkan untuk literasinya itu ada di angka 49, jadi artinya ada gap setengahnya,” ucap Achmad Zaelani. ***
Artikel Terkait
Milad Ke-111Muhammadiyah Nonstop di Meruyung Depok, SD Muhammadiyah Meruyung Siapkan Pawai hingga Sebar Sembako
Elektabilitas Ganjar Pranowo Turun, Kader PDIP Kota Depok Army Mulyanto : Harus jadi Bahan Evaluasi dan Intropeksi
UPNV Jakarta Pantau Gizi Makanan Anak Sekolah di Depok, 12 Duta Caraka Pagi Dilantik
Warga Kelurahan Leuwinanggung Diingatkan Pentingnya PHBS, Cegah Penyebaran Wabah Penyakit
Posko Anti Hoaks Resmi Dibentuk, Polres Metro Depok Duet Bareng IJTI
Murah Banget! Rumah Lelang di Depok ini Cuma Rp229 Jutaan, Lokasi di Perumahan
Rumah Lelang di Depok, Luas Tanah 112 Meter Harga cuma Rp188 Juta Termasuk Bangunan