Pemilu di Depok, Ini Pesan Mohammad Idris untuk Tokoh Masyarakat

RADARDEPOK.COM - Walikota Depok, Mohammad Idris meyakini para tokoh masyarakat memiliki peran yang penting untuk menjaga situasi Kota Depok, tetap nyaman dan aman saat gelaran Pemilu 2024.

Bagi Mohammad Idris, tokoh masyarakat punya kemampuan dalam mengendalikan suasana di masyarakat. Termasuk punya peran dalam menghadirkan solusi persoalan di masyarakat.

“Tokoh masyarakat banyak macamnya. Mereka ini harus berkolaborasi mewujudkan itu,” ujar Mohammad Idris, Jumat (1/12).

Baca Juga: Kampanye Partai Perindo di Depok, Ini yang Dilakukan Rere Tati Sri Hardina

Karena itu, tegas Mohammad Idris, tokoh masyarakat mesti netral untuk bisa mengendalikan masyarakat untuk atasi masalah Pemilu.

“Kalau pilihan berbeda pastilah, pasti berbeda, tetapi kan dalam hal pengendalian masyarakat ini harus satu persepsi, harus satu langkah,” ungkap Mohammad Idris.

Mohammad Idris pun meminta KPU dan Bawaslu perlu menjelaskan lebih definitif terkait lokasi yang tidak boleh digunakan untuk berkampanye.

Baca Juga: Kelurahan Tapos Serius Tekan Angka Stunting, Kader Dilatih Program Kesehatan Keluarga

“Nomenklaturnya, enggak usah disebut rumah ibadah, disebut saja masjid, musala, gereja, kapel dan lain-lain, begitu juga tempat pendidikan, ada pendidikan formal, ada informal, non-formal, ini masalahnya kan, nah sekolah, misalnya sekolah negeri, sekolah swasta, dan definitif itu dijelaskan,” ungkap Mohammad Idris.

“Nah pesantren, pesantren tempat pendidikan bukan? makanya saya jelaskan pesantren, misalnya enggak boleh, itu harus jelaskan, disebutlah secara tekstual, jelas, definitif, seperti itu,” tutur Mohammad Idris.

Baca Juga: Tokoh Perempuan Kelurahan Sukatani, Mpok Hj Nuryuliani Sambangi Warga Terdampak Banjir di Kedayu Utama, Janji Sampaikan Aspirasi Warga ke Pemerintah

Kata Mohammad Idris, atruran berkampanye yang disebutkan secara jelas tersebut perlu dijabarkan oleh para penyelenggara pemilu, sehingga tercipta suasana yang nyaman dan kondusif.

“Kami sudah nyaman nih, suasananya sudah enak, jangan cuma gara-gara pesta politik, pesta demokrasi, malah kami runyam,” pungkas Mohammad Idris. ***