"Tekanan yang dirasakan akan membuat para pasien seperti di bawah laut," ujar dia.
Saat pertama kali menggunakan terapi hiperbarik, minimal pasien harus beradaptasi selama 20 jam.
"Dalam waktu 20 jam itu terbagi menjadi 90 menit atau 75 menit, bisa dibilang kurang lebih harus 15 kali terapi hiperbarik atau sekitar 3 minggu. Dalam 1 minggu hanya boleh masuk ke dalam alat 5 hari saja setelah itu, kami akan melakukan evaluasi terhadap pasien dan semua itu tergantung dari penyakit pasien, sisi usia pasien, serta berapa lama penyakit tersebut," terangnya.
Baca Juga: Cuma ada di Gunung ini Kamu bisa Mendaki sambil Melihat Badak, Lokasinya gak Jauh dari Jakarta
Alat hiperbarik yang dimiliki Salama Wellness Center memiliki kapasitas besar dengan 9 tempat duduk, menjadikannya salah satu yang terbesar di daerah tersebut
"Pasien yang telah mencoba terapi mencapai sekitar 400 orang sejak Oktober, termasuk 100 orang yang menjadikan terapi ini sebagai rutinitas mereka," bebernya.
Sementara itu, Sulatianing mengatakan, tujuan lain dari alat hiperbarik ini yaitu untuk mengurangi mengonsumsi obat pada saat sakit yang membuat ketergantungan dan efek samping lainnya.
Baca Juga: Jalankan Program TJSL CSR, PLN UP3 Depok Berikan Bantuan Renovasi Masjid Jami Arrahmah
"Kami sendiri mengadopsi kaidah functional medicine yang merupakan bagian dari integrative medicine dalam membantu pengobatan pasien dengan memperbaiki akar masalahnya," tandas dia.
Alat ini membantu para pasien yang berusaha untuk sembuh dengan cara menghirup oksigen bersih diatas 98 persen oksigen dengan harapan pasien dapat mengurangi obat-obatan yang dikonsumsi secara bertahap.
"Terapi ini dapat diaplikasikan untuk berbagai kelompok usia, dari bayi hingga lansia, dengan tekanan yang bervariasi dari 1,1 Atmosfer Absolute (ATA) hingga 3,0 ATA," ujar dia.
Baca Juga: BMPS Kabupaten Bogor Upgrade Kepala Sekolah Swasta, Dituntut Lebih Kreatif dan Inovatif
Terakhir, Sulistianing berharap, masyarakat di Kota Depok memahami manfaat terapi hiperbarik untuk mendukung kesehatan tubuh dan penyembuhan berbagai penyakit.
"Kami berharap karena manfaatnya untuk kesehatan tubuh sangat banyak sekali dan bisa menyembuhkan berbagai penyakit dengan rutin terapi hiperbarik," tutupnya.***
Artikel Terkait
SDN Depok Baru 8 Fokus Terapi ABK
Masih Ada Trauma, Bharada E Jalani Terapi
Simak Diagnosis, Klasifikasi, Pencegahan, Terapi Penyakit Ginjal Kronis
Pembuat Alat Deteksi Gempa asal Depok, Nursalim (3-Habis) : Alat Terapi Struk, Kembangkan Pendeteksi Gempa
Fina Farm Sukabumi, Terapi Alam New Zealand untuk Warga Depok, Tiket Hanya Rp5.000!