Minggu, 21 Desember 2025

USAID dan Puskesmas Jatijajar Depok Cegah TBC, Begini Caranya

- Kamis, 22 Februari 2024 | 10:10 WIB
Penanggung Jawab TB UPTD Puskesmas Jatijajar, Wa Ode Moliyuni sedang mensosialisasikan pentingnya TPT kepada para tamu undangan TEMU TPT TB di gedung serbaguna UPTD Puskesmas Jatijajar, Rabu (21/2). (MONICA REISTIE/RADAR DEPOK)
Penanggung Jawab TB UPTD Puskesmas Jatijajar, Wa Ode Moliyuni sedang mensosialisasikan pentingnya TPT kepada para tamu undangan TEMU TPT TB di gedung serbaguna UPTD Puskesmas Jatijajar, Rabu (21/2). (MONICA REISTIE/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM-USAID Prevent TB melakukan pertemuan Tatap muka Edukasi Manfaat dan Guna (TEMU) mengenai Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) dengan kontak se rumah di UPTD Puskesmas Jatijajar.

Kegiatan yang di buat USAID prevent TB ini bertujuan untuk memberi informasi kepada masyarakat betapa pentingnya penggunaan TPT dengan mendorong perubahan perilaku positif di antara populasi beresiko.

Penanggung Jawab Tuberkulosis (TB) UPTD Puskesmas Jatijajar, Wa Ode Moliyuni mengatakan, Indonesia masih menduduki posisi tertinggi ke dua di dunia mengenai penyakit tuberkulosis ini.

Baca Juga: Simak Kepedulian Hj Evi Rahmawati, Istri Anggota DPRD Depok H Hamzah : Jenguk Relawan yang Sakit hingga Bantu Pengobatan

"Kita, Indonesia masih menduduki peringkat dua dunia TB terbanyak. Untuk Tahun 2030 goal Indonesia adalah bebas TB," tutur Wa Ode Moliyuni kepada Radar Depok, Rabu (21/2).

Wa Ode Moliyuni menjelaskan, siapapun beresiko terjangkit dan menularkan TB kepada orang lain disekitarnya.  

"Kita semua beresiko terkena TB, tanpa terkecuali. Saya, kamu, dan kita semua punya resiko tertular TB," beber Wa Ode Moliyuni. 

Baca Juga: Ganjar-Mahfud Diduga Curang di Malaysia, TKN Prabowo-Gibran Lapor ke Bawaslu

Lebih lanjut, Wa Ode Moliyuni membeberkan, ada tiga kemungkinan yang bisa terjadi pada orang yang menghirup udara dengan bakteri TB. Pertama, TB dapat hilang sendirinya dengan daya tahan tubuh yang baik. Kedua, bakteri TB yang hidup namun hanya tidur didalam tubuh. Ketiga, bakteri TB berkembang biak dan menimbulkan sakit TBC.

"Apabila bakteri TB masuk kedalam tubuh orang yang sehat, dia akan menghilang sendiri. Namun, ada juga bakteri TB yang masuk ke tubuh dan dia tidak bereaksi apa apa, disebut laten. Terakhir, ya memang orang yang jelas terinfeksi TB," kata Wa Ode Moliyuni. 

Wa Ode Moliyuni membeberkan, mereka yang terinfeksi laten TBC tetap harus minum obat minimal enam bulan untuk mencegah sakit TBC pada dirinya.  

Baca Juga: TKN Prabowo-Gibran Lapor ke Bawaslu, Ada Dugaan Suara Ganjar-Mahfud Sudah Dicoblos di Malaysia

"Positif laten TB itu tidak bergejala, biasa-biasa saja, tapi kalau tidak dilakukan TPT bisa menjadi sakit TBC. Itulah kenapa TPT itu sangat penting," tutur Wa Ode Moliyuni. 

Selanjutnya, Wa Ode Moliyuni juga menjelasakan, apabila orang yang sudah terinfeksi laten TBC dan melakukan disipilin TPT, maka dia memiliki resiko yang lebih kecil tertular TB. 

"Faktanya, pemberian TPT dapat mengurangi resiko seseorang yang tinggal dengan pasien TBC hingga 90 persen," kata Wa Ode Moliyuni. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X