Senin, 22 Desember 2025

Seluruh Akses Jalan Ditutup, Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin Minta Pemkot Depok Selesaikan Permasalahan

- Sabtu, 2 Maret 2024 | 09:00 WIB
Akses Jalan Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin ditutup, para penghuni gunakan tangga untuk keluar masuk area.
Akses Jalan Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin ditutup, para penghuni gunakan tangga untuk keluar masuk area.

RADARDEPOK.COM Penutupan akses dari berbagai arah jalan menuju Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin, yang terletak di Kelurahan/Kecamatan Beji, menjadi polemik di Kota Depok.

Akibatnya, para santri dan orang orang tua tidak bisa masuk halaman pondok pesantren tersebut.

Baca Juga: Ternyata Ini Fakta Akses Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin Tertutup, Warga Perumahan Caltex : Tembok Sudah Berdiri Sejak 1970

Ketua Yayasan Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin, Ali Murtadho menjelaskan, berbagai upaya dilakukan kepada para warga sekitar. Namun, tidak memiliki titik terang dalam menemukan jalan keluar.

Sehingga per 1 Maret 2024, Pesantren Khoirur Rooziqiin, resmi tertutup dari seluruh arah,” ujar Ali Murtadho kepada Radar Depok, Kamis (1/3).

Padahal, kata Ali Murtadho, akses dari sebelah barat, warga sekitar sudah bersedia tanahnya dibeli, namun belum bersepakat harganya.

Kami merasa pemilik tanah memberikan harga yang di luar nalar. Tanah rawa yang pantasnya Rp2 juta per meter persegi, ditawarkan Rp6 juta. Kami menawar di angka Rp3,3 juta, namun pemilik masih bertahan di angka Rp4,5 juta. Total luasan tanah sekitar 500 meter persegi, berarti total Rp2,25 miliar,” kata Ali Murtadho.

Baca Juga: Sumpah Keindahan Air Terjun ini Bikin Kebayang Terus! Eksplorasi Keunikan Tempat Wisata yang Tiket Masuknya Gak Bikin Dompet Tipis ini

Menurut Ali Murtadho, pihaknya tidak perlu keluar uang sepeserpun. Namun, jika persoalan utama di sebelah timur bisa diselesaikan. Lanjut Ali Murtadho, persoalan utama tersebut berada di Perumahan Caltex, yang membangun tembok di atas tanah fasum.

Kami meyakini kami bisa mendapatkan jalan dari Perumahan Caltex. Sebabnya, karena hubungan saling memerlukan. Mereka perlu saluran, kami perlu jalan,” ungkap Ali Murtadho.

Ali Murtadho mengatakan, saluran milik Perumahan Caltex tidak menyambung ke saluran milik pemerintah. Melainkan, melalui tanah pesantren.

Baca Juga: Marak Penipuan Pajak, DJP Minta Masyarakat Crosscheck

Hal ini tentunya tidak bisa dibenarkan. Semestinya pemerintah menyediakan saluran yang baik untuk warganya. Bukan kami yang dikorbankan utk memberikan tanah untuk saluran secara cuma-Cuma,” tutur Ali Murtadho.

Sayangnya, warga caltex tidak memahami hal tersebut. Mereka dengan semena mena membuang air ke tanah pesantren. Kami ikhlas saja, jika ada kompensasi. Dan kompensasi yang kami minta adalah, kami diberikan jalan, sebagai hak dasar setiap tanah,” kata Ali Murtadho.

Baca Juga: Tempat Wisata ini Murah Banget! Cukup Rp 15 Ribu Sudah Bisa Liat Curug yang Cantik dan Bisa Camping juga loh

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X