RADARDEPOK.COM-Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus melakukan kegiatan program pencegahan stunting yang bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Laporan : Agnesya Wianda
Untuk membekali dan memberikan pengetahuan kepada pendamping keluarga, BKKBN Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan Orientasi Tim Pendamping Keluarga yang digelar di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Rabu (20/3).
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Depok dan BPJS Kesehatan Gencar Lakukan Sosialisasi
Fasilitator BKKBN Kecamatan Cimanggis, Ika Rahmawati mengatakan, orientasi ini penting agar tim pendamping keluarga memiliki pengetahuan soal pencegahan stunting pada anak.
"Dengan wawasan dan pengetahuan yang mereka miliki, mereka bisa memberikan apa yang mereka ketahui kepada keluarga muda, ibu muda akan pentingnya gizi untuk mencegah stunting pada anak-anak mereka," kata Ika Rahmawati.
Saat ini, menurut Ika Rahmawati, pemerintah sedang menggalakan percepatan pencegahan stunting di seluruh Indononesia. Pencegahan stunting dilakukan dari hulu ke hilir untuk menuju Indonesia Emas di Tahun 2045.
Baca Juga: Yuk Tengok, Danamon Buka Peluang Karir Melalui UI CISE 2024
Selama ini, sebut Ika Rahmawati, BKKBN telah melakukan upaya pencegahan dari hulu ke hilir, sejak di masa calon pengantin, menikah, hamil, hingga memiliki anak balita yang sudah seharusnya diawasi kader BKKBN di pelosok.
Menurut Ika Rahmawati, tim pendamping keluarga setiap hari bekerja dalam melakukan budaya pencegahan yang meliputi mengawal kesehatan calon pengantin sebelum menikah, memeriksakan ibu hamil, sampai mencegah kegiatan merokok di lingkungan keluarga.
"Tim pendamping ini terdiri dari tiga unsur yakni tim KB, PKK dan tenaga kesehatan, ada bidannya. Sehingga ibu bisa didampingi sejak dari sebelum menikah, mulai hamil, saat hamil, menyusui hingga usia balita. Peran posyandu sangat penting. Sehingga ibu tidak melahirkan anak-anak stunting" ujar Ika Rahmawati.
Baca Juga: Kabupaten Bogor Punya Potensi, Ketua DPRD Rudy Susmanto: Wujudkan visi Indonesia Emas 2045
Ika Rahmawati berharap, program kampanye percepatan penurunan stunting ini, Indonesia khususnya di Kota Depok bisa mencapai zero stunting. Bahkan, BKKBN telah ditunjuk sebagai ketua percepatan pencegahan stunting di seluruh Indonesia.
"Kegiatan orientasi Tim Pendamping Keluarga di kecamatan Cimanggis ini akan diadakan hingga 23 Maret 2024. Dari hasil kegiatan ini diharapkan tim pendamping keluarga sudah bisa ke lapangan, ke Posyandu-posyandu di setiap RW untuk mendampingi keluarga, khususnya ibu agar anak mereka tidak mengalami stunting," tandas Ika Rahmawati. (***)
Artikel Terkait
PKK Sukmajaya Depok Bertekad Tahun 2025 Bebas Stunting
Imam Budi Hartono : Kolaborasi PKK Dorong Depok Bebas Stunting
Puskesmas Cilodong Depok Cegah Stunting Lewat Edukasi, Ternyata Susu Bisa Diganti Tahu dan Tempe
Sinergi Kelurahan Rangkapanjaya Baru Depok Dalam Tuntaskan Stunting: Berikan PMT ke 37 Anak dengan Unsur Pentahelix
Lawan Stunting dengan Nutrisi dari Ternak Syams Susu Kambing Etawa bersama Cakra Abhipraya