Minggu, 21 Desember 2025

Puskesmas Cilodong Depok Cegah Stunting Lewat Edukasi, Ternyata Susu Bisa Diganti Tahu dan Tempe

- Jumat, 23 Februari 2024 | 09:15 WIB
Ilustrasi pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Cilodong, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong.  (DOKUMEN RADAR DEPOK)
Ilustrasi pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Cilodong, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong. (DOKUMEN RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM-UPTD Puskesmas Cilodong terus menggencarkan edukasi maupun sosialisasi kepada masyarakat tentang stunting. Adapun, edukasi yang kerap disampaikan itu soal pemenuhan asupan gizi yang dapat mencegah anak terkena penyakit tersebut.

Ahli Gizi UPTD Puskesmas Cilodong, Dewi Sartika mengatakan, stunting dapat dipengaruhi asupan gizi yang tidak seimbang. Sehingga, menyebabkan perkembangan anak tidak berjalan dengan seharusnya, seperti berat badan sulit naik dan tinggi badan yang tidak sesuai.

"Apabila anak tidak mendapat gizi yang cukup dan berimbang, potensi anak menjadi stunting cukup besar," kata Dewi Sartika kepada Radar Depok, Senin (19/2).

Baca Juga: Pengawas Pemilu Kota Depok Keok Ditangan Caleg DPR RI, Hasposan : Buat Jajan Cilok Selamatkan dari Dugaan Pidana Pemilu

Dewi Sartika menjelaskan, untuk memberi anak gizi yang seimbang sebenarnya sangat mudah. Tidak perlu bahan makanan yang mahal ataupun  sulit dicari. Cukup dengan bahan pokok yang ada disekitar rumah saja.

"Untuk memenuhi gizi seimbang itu mudah sekali. Contoh, apabila tidak ada daging sapi, bisa diganti daging ayam ataupun telur," beber Dewi Sartika.

Lebih lanjut, Dewi Sartika menerangkan, pemberian susu pada anak memang sangat dianjurkan. Tetapi, apabila para orangtua memiliki keadaan tertentu yang tidak memungkinkan untuk rutin memberi susu pada anak tidak masalah, selagi kebutuhan proteinnya terpenuhi dari sumber yang lain.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Depok dan Kejari Kota Depok Tanda Tangan Kerjasama : Wujudkan Hasil Nyata bagi Kesejahteraan Pekerja

"Minum susu bagus, tetapi apabila tidak bisa minum susu setiap hari juga tidak apa-apa. Bisa digantikan dengan kacang hijau, tahu, atau tempe," jelas Dewi Sartika.

Selain asupan gizi, Dewi Sartika menuturkan, stunting anak bisa terjadi karena frekuensi pola makan yang tidak sesuai serta porsi makan yang kurang.

"Penyebab stunting itu tidak cuma satu, tapi bisa karena beberapa faktor. Seharusnya makan tiga kali sehari, ini hanya dua kali. Itu juga bisa menjadi penyebab stunting," tutur Dewi Sartika.

Baca Juga: HMS Center Minta Hadi Tjahjanto Fokus Tangani Skandal BLBI, Ini Katanya

Dewi Sartika mengimbau, orangtua agar memperhatikan asupan gizi seimbang pada anaknya. Karena, asupan gizi seimbang dapat membuat pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi optimal.

Selain itu, Dewi Sartika mengingatkan, orangtua wajib memantau berat serta tinggi badan anak di posyandu setempat. Dengan begitu, orangtua dapat melakukan langkah lanjutan apabila anaknya terindikasi stunting.

"Selain asupan gizi seimbang, tindakan penimbangan dan pengukuran tinggi badan anak di posyandu sangat diperlukan. Karena dengan begitu perkembangan anak dapat terus terpantau," tandas Dewi Sartika. (***)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X