RADARDEPOK.COM-Aliansi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pendidikan bereaksi keras atas kecelakaan yang menewaskan guru dan siswa SMK Lingga Kencana di turunan Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5).
Adapun, Aliansi LSM Pendidikan secara langsung menyambangi SMK Lingga Kencana untuk menyampaikan bela sungkawa sekaligus menggali informasi terkait tragedi maut yang menghilangkan belasan nyawa tersebut.
Kunjungan Aliansi LSM Pendidikan itu diwakili Nusantara Education Services (NEWS), Indonesia Education Care (IEC), hingga Peduli Pendidikan Indonesia (PPI).
Ketua Aliansi LSM Pendidikan, Mulyadi Pranowo mengatakan, pihaknya mendorong adanya morotarium untuk mengkaji ulang kegiatan study tour yang justru banyak kekurangannya.
"Maka dari itu, saya menyerukan dari Aliansi LSM Pendidikan untuk moratorium sebelum diteliti lebih lanjut, kalau memang banyak manfaatnya kita hidupkan, kalau memang tidak banyak manfaatnya ditutup," jelas Mulyadi Pranowo kepada Radar Depok, Senin (13/5).
Secara kebetulan, tutur Mulyadi Pranowo, kunjungan Aliansi LSM Pendidikan itu berbarengan dengan santuan kematian kepada korban meninggal dunia dari Pemkot Depok sebesar Rp10 juta, dan PT Jasa Raharja sebesar Rp50 juta.
"Saya rasa itu dibandingkan dengan nyawa tidak ada apa apanya, namun untuk penghargaan tentunya kita ucapkan terimakasih," tutur Mulyadi Pranowo.
Meski begitu, kata Mulyadi Pranowo, pihak sekolah cukup kooperatif dalam penggalian informasi yang dilakukan Alianasi LSM Pendidikan. Termasuk, Kepala KCD Wilayah II Jawa Barat, Asep Sudarsono yang bergerak cepat.
"Aliansi LSM Pendidikan mengapresiasi Kepala KCD II, Asep Sudarsono, dari kecelakaan kemarin itu secara real time terus menerus melakukan monitoring segabai pejabat sangat bertanggung jawab untuk ikut menangani masalah ini," jelas Mulyadi Pranowo.
Ketua NEWS, Bachtiar Simanjuntak menuturkan, kejadian sekolah di luar kota sudah sering terjadi kecelakaan, bahkan siswa yang tidak ikut serta akan dikucilkan. Untuk itu, dia menilai perlu adanya evaluasi soal kegiatan tersebut.
"Dengan kejadian seperti ini yang berulang ulang semacam ada bentuk pembiaran dari dinas terkait yang mana sesungguhnya dinas itu sebagai kontrol melihat bahwa study tour atau perpisahan bentuk apapun tidak ada manfaatnya," jelas Bachtiar Simanjuntak.
Artikel Terkait
Dinas Pendidikan Depok Terapkan Regulasi Baru Soal Seragam dan Kurikulum Merdeka, Ini Aturannya!
Perjalanan Karir Hj Qonita Lutfiyah, Peduli Pendidikan Agama, Perjuangkan Umat di Kursi Legislatif : Bagian 2
Perjalanan Karir Hj Qonita Lutfiyah : Peduli Pendidikan Agama, Perjuangkan Umat di Kursi Legislatif di Kota Depok
MIN 1 Kota Depok Pendidikan Agama Berbasis Modern : Wakil Walikota, Imam Budi Hartono Hibahkan Rp150 juta
Kepedulian Supian Suri Bantu Supir Angkot di Cimanggis Depok : Jamin Biaya Pendidikan, Renovasi Rumah