Bachtiar Simanjuntak sepakat dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat yang baru baru ini dikeluarkan. Lantaran surat itu melarang adanya kegiatan sekolah di luar kota seperti study tour ataupun perpisahan.
"Karena lebih baik ke dalam Kota Depok untuk meningkatkan wisata kearifan lokal, namun demikian Walikota Depok mestinya meneruskan itu untuk melindungi warganya. Walaupun secara administratif itu di provinsi. Jadi yang paling bertanggung jawab disini siapa," tegas Bachtiar Simanjuntak.
Lebih lanjut, Bachtiar Simanjuntak menegaskan, pihaknya tidak main-main untuk membawa tragedi maut SMK Lingga Kencana ke jalur hukum. Sebab, tidak sedikit korban yang nyawanya melayang dalam kejadian tersebut.
"Dan kami akan melayangkan gugatan yang semaksimal mungkin untuk melindungi dan mendapatkan hak hak si korban, siapa yang bertanggung jawab. Karena semua steakhokeder itu harus bertanggung jawab," jelas Bachtiar Simanjuntak.
Baca Juga: Ini Bentuk Perhatian Imam Budi Hartono untuk Keberadaan Posyandu di Depok, Kadernya dapat Insentif
Bahkan, kata Bachtiar Simanjuntak, pihaknya siap mengadvokasi siswa maupun orangtua siswa yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut. Sehinggam perlu dilakukan tegas.
"Jadi ini tidak lagi main main, jangan ada lagi hal hal seperti itu, dan ingat ya banyak yang tidak bisa membayar dan tidak bisa ikut, nah ini menjadi faktor psikologis siswa seumur hidupnya," beber Bachtiar Simanjuntak.
Ketua IEC, Togu Hasibuea menerangkan, pemerintah harus mengambil langkah tegas kepada pihaknya sekolah dalam melakukan kegiatan serupa di luar sekolah.
"Kalau memang ada kegiatan ekstrakulikuler dalam bentuk edukasi perlu pengawasan dari pemerintah ataupun lembaga terkait dalam bentuk laporan, bukan berarti menghentikan seluruh kegiatannya," pinta Togu Hasibuea.
Mantan Anggota DPRD Kota Depok itu menilai, kegiatan yang diselenggarakan SMK Lingga Kencana itu tidak mencerminkan nilai edukasi.
"Kalau kemarin, kita liat bentuknya hura-hura lah," ujar Togu Hasibuea.
Sementara itu, Ketua PPI Kota Depok, Tanidi membeberkan, tragedi itu menewaskan 9 siswa dan 1 guru. Termasuk, pengendara motor di sekitar lokasi kejadian.
Artikel Terkait
Dinas Pendidikan Depok Terapkan Regulasi Baru Soal Seragam dan Kurikulum Merdeka, Ini Aturannya!
Perjalanan Karir Hj Qonita Lutfiyah, Peduli Pendidikan Agama, Perjuangkan Umat di Kursi Legislatif : Bagian 2
Perjalanan Karir Hj Qonita Lutfiyah : Peduli Pendidikan Agama, Perjuangkan Umat di Kursi Legislatif di Kota Depok
MIN 1 Kota Depok Pendidikan Agama Berbasis Modern : Wakil Walikota, Imam Budi Hartono Hibahkan Rp150 juta
Kepedulian Supian Suri Bantu Supir Angkot di Cimanggis Depok : Jamin Biaya Pendidikan, Renovasi Rumah