RADARDEPOK.COM–Terkenal sebagai kota penghasil buah belimbing yang berkulaitas, hingga Kota Depok disebut sebagai kota belimbing dan dijadikan ikon atau maskot untuk kota penyangga ibu kota ini.
Bahkan, Kota Depok pernah diganjar penghargaan sebagai kota penghasil belimbing terbaik se-asia pada 2007. Namun, mirisnya saat ini lahan pertanian belimbing terus menyusut bahkan diprediksi akan hilang, dimakan pembangunan berbagai inftrastruktur yang melesat di Kota Depok.
Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok, Harry Adam Fauzi menjelaskan, berdasarkan data 2017 tercatat ada sekitar 34,90 hektar, yang tersebar di 16 kelurahan se-Kota Depok.
“Dan tersebsar terdapat di Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoranmas, yakni sebesar 7,76 hektar,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Kamis (13/6).
Harry Adam Fauzi menuturkan, lahan belimbing tersebut berada di Kelurahan Tugu sebesar 1,68 hektar, Cipayung 4,15 hektar, Cipayung Jaya 1,62 hektar, Grogol 0,32 hektar, Krukut 1,41 hektar, Limo 0,05, Mampang 0,5 hektar, Pancoranmas 2,62 hektar, Rangkapanjaya baru 2,65 hektar, Pasir Putih 3,7 hektar, Pengasinan 1,05 hektar.
“Bedahan, 3,06 hektar, Ratujaya 1,62 hektar, Tirtajaya 1,30 hektar dan Kelurahan Cilangkap terdapat 1,96 hektar,” ucap dia.
Baca Juga: Aksi Jenipper Lopez di Film Shot Gun Wedding akan Hadir di Bioskop Trans TV
Dari luas total tersebut, kata Harry Adam Fauzi, saat ini lahan pertanian belimbing di Kota Depok terus menyusut, akibat terbentuk berbagai pembangunan Kota Depok, salah satunya seperti yang berada di Kelurahan Limo.
“Yang paling mengalami penurunan drastis, yaitu pada Kelurahan Limo. Dimana, di wilayah tersebut terdapat pembangunan tol yang banyak memakai lahan pertanian warga,” ujar dia.
Selain di Kelurahan Limo, ujar Harry Adam Fauzi, Kelurahan Cipayung juga banyak penurunan pada luas lahan pertanian belimbing, karena tidak adanya petani yang merawat kebun tersebut.
“Dilahan tersebut memang cukup besar, namun kondisinya tidak di rawat jadi semakin hilang,” tutur dia.
Baca Juga: Tim Panahan Indonesia Berburu Tiket Terakhir Olimpiade Paris 2024
Harry Adam Fauzi mengatakan, diperkirakan saat ini lahan pertanian belimbing mengalami menyusutan hingga 10 hektar dari 2017 hingga 2024.
“Dan penyusutan lahan tersebut juga tak bisa diprediksi, pastinya setiap tahun akan berbeda, faktor lainya juga adalah harga tanah di Kota Depok semakin mahal. Dimana, banyak pemilik lahan yang tergiur menjual tanahnya,” ujar dia.
Artikel Terkait
Bangga dengan Oleh-Oleh Khas Depok : Maharani Catering Sediakan Olahan Belimbing Homemade
Menyelami Si Dewa Ikon Depok : Bagi Bibit Belimbing Gratis, Pelatihan Tanam
Kementan Usul Petani Belimbing Depok Bebas Bayar Pajak, DKP3 Sudah Sebar 2.000 Bibit
4 Tempat Wisata Religi Depok, Perjalanan Berdirinya Kota Belimbing
Agrowisata Belimbing Dewa Depok, Bisa Langsung Mencicipi Buah Belimbing Langsung dari Pohonnya, loh!
Berkunjung ke Depok, Jangan Lupa Mampir ke Toko Oleh-Oleh ini, Menyediakan Berbagai Olahan dari Buah Belimbing
Renovasi Kelurahan Tapos Usung Budaya Lokal Depok, Ada Gong Si Bolong hingga Belimbing Dewa