Senin, 22 Desember 2025

Ngeri! Yatim Piatu di Depok Tewas Gegara Tawuran Antar SMP, Ibu Angkat Ungkap Sosok Polos Korban

- Sabtu, 15 Juni 2024 | 07:00 WIB
BUKTI : Bercak darah segar pelaku tawuran di depan Mie Gacoan, Jalan Raya Sawangan, Rangkapanjaya, Pancoranmas, Kota Depok, Kamis (13/6). (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)
BUKTI : Bercak darah segar pelaku tawuran di depan Mie Gacoan, Jalan Raya Sawangan, Rangkapanjaya, Pancoranmas, Kota Depok, Kamis (13/6). (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Bocah SMP di Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok berinisial MIM (16) tewas dalam insiden tawuran di sekitar Jalan Sawangan Raya, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, Jumat (14/6).

Sebagai informasi, MIM berstatus yatim piatu yang meregang nyawa usai ditusuk tiga pelaku tawuran dari kubu lawan.

Baca Juga: Ramaikan Liburan Sekolah Anak, Kiko and Friends Hadir di Mal The Park Sawangan Depok

Ibu Angkat Korban berinisal LB (33) mengatakan, sebelum peristiwa naas itu terjadi, MIM tengah memainkan game di telepon genggamnya. Tak berselang lama, dia pergi setelah menerima panggilan telepon dari temannya.

"Saya kurang tahu pastinya, karena keluar rumah pun setelah mengangkat telepon dari temannya itu. Sepulang sekolah main game sekitar jam 3 sore keluar rumah, karena ada yang nelpon," ungkap LB kepada wartawan, Jumat (14/6).

Baca Juga: Sadis! Bocah Yatim Piatu di Depok Tewas dalam Tawuran Antar SMP, Polisi Tangkap Tiga Pelaku

Dalam percakapan lewat telepon genggam itu, beber LB, MIM menerima ajakan temannya. Namun, dia tidak mengetahui secara pasti kegiatan dan tujuan korban pergi keluar rumah.

"Enggak tahu, aku dengar hanya di telefon di jawab Ayok gitu doang mungkin temannya ngajak kita nggak tahu," ujar LB.

Keseharian korban, ungkap LB, MIM merupakan anak yang pendiam, bahkan terbilang polos. Apalagi, bocah itu rajin salat dan lebih sering menghabiskan waktu untuk bermain game saja.

Baca Juga: Kelurahan Baktijaya Bentuk Satgas Disabilitas : Pertama di Kota Depok, Penuhi Hak Disabilitas

"Enggak pernah (tawuran), iya mungkin karena diajak kali ya namanya terlalu polos itu anak. Paling main game saja tidur, paling salat udah, main paling gitu saja. Pendiam diluaran aja pendiam," kata LB.

Lebih lanjut, LB mengungkapkan, dia telah mengasuh MIM sejak berusia 4 atau 5 bulan. Kala itu, kedua orangtua kandung MIM meninggal dunia.

"Iya anak yatim piatu dari umur 4 atau 5 bulan. Saya merawat karena kedua orangtuanya meninggal," jelas LB. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X