RADARDEPOK.COM – Pembangunan Masjid Agung Jami Al Quddus yang rencananya akan didirikan di bekas gedung SD Negeri Pondok Cina 1 sudah pupus begitu saja. Karena sedari awal, pembangunan tersebut menuai berbagai polemik di tengah masyarakat, apalagi tentang persoalan lahan.
Sehingga, dengan adanya polemik tersebut, membuat Gubernur Jawa Barat kala itu, Ridwan Kamil, menghentikan alokasi anggaran yang diberikan senilai Rp18,8 miliar.
Baca Juga: Jangan Ngaku-ngaku Wir! MUI Limo Bantah Keras Dukungan di Pilkada Depok : Pilih Sikap Netral
Pantauan Radar Depok di lokasi, Rabu (26/6), tampak dari depan gedung tersebut terlihat kumuh, seperti tak terurus, dengan penuh tumpukan sampah berada di depan gerbang hingga halaman atau lapangan bekas sekolah tersebut.
Walikota Depok, Mohammad Idris menjelaskan, memang awalnya lahan tersebut akan dibangun masjid. Namun, hal tersebut dibatalkan dan saat ini belum direncanakan untuk dibangun apapun.
“Sebelumnya rencana pembangunan masjid tersebut memang atas dorongan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ujar Mohammad Idris, Rabu (26/6).
Mohammad Idris menyebut, pembatalan bantuan dana untuk membangun masjid tersebut ditahan, karena adanya polemik di bawah dan juga saat ini Ridwal Kamil tak lagi menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.
“Tetapi, tak menutup kemungkinan jika nantinya ada Gubernur baru, pembangunan masjid ini bisa berlanjut,” ungkap Mohammad Idris.
Sehingga saat ini, kata Mohammad Idris, pihaknya akan melakukan pembersihan lokasi bekas gedung SDN Pondok Cina 1, agar nantinya bisa terlihat lebih terawat. Sehingga enak dipandang oleh masyarakat.
Baca Juga: Menengok Pembangunan Masjid di Jatijajar Depok : Dilengkapi Berbagai Fasilitas, Telan Rp19,9 Miliar
“Ya nanti kita lihat yang penting kita bersihkan dulu ini tempat, ya biar enaklah dilihatnya, jangan sampai ini ditempati makhluk makhluk lain,” ujar Mohammad Idris.
Selain itu, jangan sampai bekas gedung SDN Pondok Cina 1 ini digunakan oleh masyarakat dengan hal negatif.
“Karena melihat orang Indonesia, jika melihat temnpat adem, nyaman dan teduh pastinya digunakan untuk hal aneh,” kata Mohammad Idris.
Sehingga, menurut Mohammad Idris, lahan itu bisa juga akan menjadi taman atau berbagai tempat fungsional yang bisa digunakan oleh masyarakat.
Artikel Terkait
Mulai 1 Juli Taman Safari Bogor Berlakukan Sistem Tiket Baru, Reguler lebih murah, loh!
Kelurahan Mekarjaya Depok Bakal Panen 1.000 Bibit Lele, Pengangguran Kini Punya Pekerjaan
Lurah dan Mahasiswa Berkolaborasi, Jembatan di Kelurahan Ratujaya Depok Terhubung Kembali
Revisi UU Desa Resmi Disahkan, Perangkat dan Pekerja Ekosistem Desa Dilindungi Jamsostek
Menteri Keuangan Beri Semangat Nasabah PNM untuk Terus Berdaya, Simak Selengkapnya!
Ribuan PPDP Kelurahan Cipayung Jaya Dilantik, Siap Sukseskan Coklit Pilkada Depok 2024
Menengok Pembangunan Masjid di Jatijajar Depok : Dilengkapi Berbagai Fasilitas, Telan Rp19,9 Miliar
Kampung KB Baktijaya Depok Juara I Lomba Tingkat Nasional yang Digagas BKKBN, Begini Luapan Kebanggaan Wakil Walikota Imam Budi Hartono
Jangan Ngaku-ngaku Wir! MUI Limo Bantah Keras Dukungan di Pilkada Depok : Pilih Sikap Netral