Senin, 22 Desember 2025

Aneh! Jarak dari Rumah ke Sekolah Cuma 130 Meter, Siswa Miskin Justru Terpental Zonasi untuk Masuk ke SMAN 4 Depok

- Jumat, 28 Juni 2024 | 07:00 WIB
DKR membantu mengukur jarak rumah siswa miskin ke SMAN 4 Depok.  (Yusuf Buhori/Radar Depok)
DKR membantu mengukur jarak rumah siswa miskin ke SMAN 4 Depok. (Yusuf Buhori/Radar Depok)

Baca Juga: Menilik Keberadaan Studio Alam TVRI, Kecamatan Sukmajaya Depok : Jadi Lokasi Puncak Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024

"Jadi yang diterima hanya 49 dari 15 persen total yang mendaftar. Jadi ada 83 orang siswa yang dari KETM yang tidak diterima," ucap Asep Sudarsono.

Asep Sudarsono mengatakan, Disdik Jabar akan menampung masukan terkait PPDB 2024. Serta persoalan siswa dari keluarga miskin tidak diterima akan dibahas di Disdik Jabar.

Kami menyarankan agar masyarakat Kota Depok bisa mengusulkan ke Dinas Pendidikan Jawa Barat terkait PPDB untuk jalur zonasi dan kuota keterangan keluarga miskin atau tidak mampu untuk ditambah,” tutur Asep Sudarsono.

Baca Juga: Rutan Kelas I Depok Dapat Bantuan 50 Alquran, Bantu Napi Perdalam Ilmu Agama

Menanngapi hal tersebut, Walikota Depok, Mohammad Idris menjelaskan, ini merupakan salah satu pembahasan yang nantinya akan disampaikan dari Pemkot Depok kepada pemerintah pusat agar agar bisa menjadi suatu perhatian.

Karena kami tidak mempunyai kewenangan khususnya SMA Negeri, dan kasus kasus terjadi biasanya berada di tingkat SMA,” tutur Mohammad Idris.

Menurut Mohammad Idris, berbagai fasilitas pada tingkat SMAN di Kota Depok masih terbilang kurang. Tak sebanding dengan keluaran dari SMP yang cukup banyak.

Ini merupakan salah satu faktor, kami hanya bisa mengusulkan penambahan fasilitas sekolah untuk jenjang SMA, tetapi kewenangan ada disana,” tutur Mohammad Idris.

Baca Juga: Juara 1 Se-Indonesia , Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono: Kampung KB Baktijaya dan BKB Pondok Petir Role Model Nasional

Bahkan, kata Mohammad Idris, ini selalu menjadi pembahasan berbagai kegiatan Rakernas, salah satunya pada Apeksi tingkat nasional yang belum lama dilakukan.

Kalau dari SD ke SMP pastinya kami akan memberikan anggaran bantuan berupa beasiswa termasuk bagi siswa yang tak kampu termasuk sekolajnegeroi maupun SMA,” ujar Mohammad Idris.

Mohammad Idris juga memberikan bantuan kepada setiap jenjang sekolah bagi siswa tang tak mampu yang berasal dari Program Kartu Depok Sejahtera (KDS).

Baca Juga: Jangan Ngaku-ngaku Wir! MUI Limo Bantah Keras Dukungan di Pilkada Depok : Pilih Sikap Netral

Kalau SD kan sekitar Rp1.5 ribu, SMP sekitar Rp2 juta, dan SMA juga ad yakni Rp2 juta, hal tersebut untuk membantu memberikan kelengkapan seragam siswa dan keperluan sekolah lainya,” ucap Mohammad Idris.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X