RADARDEPOK.COM–Puluhan orang tua siswa dan relawan Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok, pantang menyerah. Kemarin (3/7), relawan kembali menyatroni SMAN 4 Depok dan Kantor Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). Tekadnya hanya satu, ingin menannyakan nasip anak mereka yang tak lolos zonasi meski secara jarak masuk persyaratan.
Dalam kegiatan tersebut, sejumlah orang tua juga membentangkan sejumlah poster yang berisikan diantaranya ‘Tolong Kami Pak, Anak kami belum dapat sekolah’, ‘Kami miskin butuh sekolah Pak. Kemana lagi Kami minta tolong’, ‘Kami Miskin butuh sekolah pak’,dan lainnya.
Ketua DKM Kota Depok, Roy Pangharapan mengatakan, pihaknya mendampingi sejumlah relawan DKR kota Depok, para orang tua siswa hadir kembali ke SMAN 4 untuk menanyakan tuntutannya.
Baca Juga: Ini Loh Tempat Wisata Nol Rupiah di Malang, Kids Friendly Ada Mini Zoo yang Bikin Anak Happy
"Hari ini pas sepekan setelah aksi lalu, kami hadir kembali untuk menanyakan tuntutan kami. Kami butuh kepastian para siswa dari keluarga miskin dan tak mampu harus bisa sekolah,"ujar Roy Pangharapan.
Adapun tuntutan DKR yang disampaikan pada saat aksi Selasa (25/6) adalah Transparansi PPDB dan Sekolah Negeri untuk siswa miskin.
"Ada 2 yang utama dalam tuntutan aksi tersebut, yaitu transparansi PPDB SMA dan SMK 2024 dan Sekolah Negeri untuk siswa miskin. Jangan ada siswa yang ditolak bersekeloh lagi," tegas Roy Pangharapan.
Baca Juga: Kesal Pembangunan Terminal Ciawi Bogor belum Terealisasi, Mulyadi Semprot Dirjen Perhubungan Darat
DKR meminta agar 22 siswa miskin dan jarak rumahnya dekat dengan sekolah yang gagal masuk sekolah negeri ada kepastian bersekolah.
"Mereka punya hak yang sama yang dijamin undang-undang untuk mendapatkan hak pendidikannya. Pemerintah juga sudah mensubsidi mereka lewat sekolah-sekolah negeru," tegas Roy Pangharapan.
Setelah sekian lama menunggu akhirnya pihak sekolah yang diwakili Panitia PPDB SMAN 4, Indri menyampaikan bahwa tuntutan aksi masih diproses,belum ada informasi apapun.
"Kami ditemui oleh perwakilan sekolah dan diminta sabar menunggu pengumuman resminya," pungkas Roy Pangharapan.
Baca Juga: Wakil Walikota Imam Budi Hartono Beberkan Kelebihan Belimbing Dewa Depok
Roy Pangharapan menyebut, akan menunggu tahap pengumuman resmi hingga Jumat (5/7). Namun jika tidak ada tanggapan akan kembali turun dan membuka tenda keprihatinan hingga masuk ke dalam kelas.
"Langkah selanjutnya kita akan tadi ada saran untuk menunggu pengumuman resmi kalau enggak salah hari Jumat (5/7) kita tunggu itu, kita tetap akan melakukan upaya sampai anak anak ini sekolah," ungkap Roy Pangharapan.
Menurut Roy Pangharapan, masih ada belasan siswa yang belum mendapatkan sekolah tengah dikawal DKR.
Artikel Terkait
Ratusan Orang Tua di Depok Ngadu Soal PPDB Kota Depok, Ini Biang Keladinya
PPDB Kota Depok : 3.538 Kursi SDN Kosong, SMPN Luber, Daftar Online Tembus 28.188 Siswa
PPDB Amburadul, Massa Emak-emak Geruduk SMAN 4 Depok
SMPN 3 Depok Sempat Tolak Atlet Berprestasi di PPDB, Kok Bisa?
PSS Jalin Kerjasama dengan Yayasan Pandutama, Akomodir Siswa tak Lolos PPDB Sekolah ke Swasta dengan Biaya Rp50 Ribu