Minggu, 21 Desember 2025

45 Pecandu Narkoba di Depok Jalani Rehabilitasi : Diantaranya Ada Ramaja, Cek Datanya!

- Jumat, 27 September 2024 | 07:00 WIB
Ketua Tim Rehabilitasi, Ela Bestia sedang melakukan konseling dengan salah satu pasien rehabilitasi di BNN Kota Depok, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.
Ketua Tim Rehabilitasi, Ela Bestia sedang melakukan konseling dengan salah satu pasien rehabilitasi di BNN Kota Depok, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.

"Ini masih ada kemungkinan bertambah lagi. Karena kan masih ada waktu hingga akhir tahun," tutur Ela Bestia.

Masa rehabilitasi bagi pasien bervariasi tergantung pada tingkat kecanduan masing-masing. Ada pasien yang hanya membutuhkan waktu satu bulan dengan empat kali pertemuan, sementara ada juga yang memerlukan hingga tiga bulan.

"Tidak hanya itu, ada juga pasien yang tidak memerlukan obat sama sekali, hanya konseling saja," tutur Ela Bestia.

Ela Bestia merinci jenis-jenis penyalahgunaan narkoba yang ditangani hingga saat ini. Dari total kasus yang ada, penyalahgunaan sabu mendominasi dengan jumlah 33 kasus, diikuti oleh tembakau sintetis sebanyak tujuh kasus, tramadol tiga kasus, dan ganja dua kasus.

"Memang sabu yang paling banyak, bahkan sekarang yang masih kami tangani lima orang itu ya kasus sabu," ungkap Ela Bestia.

Penyalahgunaan sabu menjadi kasus terbanyak dengan alasan utama adalah tingginya angka pengguna dari kalangan pekerja dan dewasa. Dari total 45 kasus, sebanyak 40 orang berusia 19 hingga 59 tahun, sementara lima orang lainnya merupakan remaja berusia 10 hingga 18 tahun.

"Karena sabu kan harganya lumayan mahal beda dengan ganja, sinte atau tramadol ya yang harganya murah dan juga memang sifatnya yang stimulan, jadi cocok untuk para pekerja dengan alasan supaya tidak cepat lelah," ucap Ela Bestia.

Dari 33 kasus penyalahguna sabu, sebagian besar berasal dari kalangan pekerja di bidang logistik. Ela menambahkan bahwa tekanan pekerjaan dan tuntutan yang tinggi di bidang logistik sering menjadi faktor pendorong pasien rehabilitasi memilih sabu.

"Kebanyakan itu dari supir truk, kurir atau teknisi. Mereka kan kerjanya cukup berat, seperti supir trus yang kadang harus nyetir mobil ke ujung Jawa terus harus balik lagi, itu butuh stamina yang kuat," kata Ela Bestia.

Baca Juga: Memiliki Desain Khas Rumah Jogja yang Kental Membuat Tempat Nongkrong Depok Ini Terasa Homey Seperti di Rumah Nenek!

Maka dari itu, BNN Kota Depok saat ini sedang mencoba untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan logistik. Kerja sama ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang bahaya narkoba kepada para pekerja serta melakukan tes urin secara berkala.

"Agar pekerja disana tuh paham, bahwa pakai sabu itu tidak ada manfaatnya. Malah akan menimbulkan masalah," tandas Ela Bestia. ***

Tentang Penyalahguna Narkoba di Depok

Jumlah 2024 :

45 kasus

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X