RADARDEPOK.COM - Isu megathrust menjadi topik pembicaraan hangat akhir-akhir ini. Bahkan, menurut prediksi BMKG wilayah Jabodetabek menjadi zona merah potensi ancaman gempa dahsyat tersebut. Pentingnya mitigasi bencana, agar masyarakat bisa meminimalisir dan bersiap akan adanya megathrust.
Penjabat Sekretaris Daerah (PJ Sekda) Kota Depok, Nina Suzana mengatakan, meskipun musibah megathrust seperti ini tidak bisa diprediksi, langkah pencegahan tetap harus diutamakan.
"Kita tidak bisa menghindari musibah, namun yang terpenting adalah persiapan kita dalam menjaga lingkungan," ucap Nina Suzana kepada Radar Depok, Senin (7/10).
Baca Juga: 20 Warga Pangkalanjati Depok Dijejali Ilmu Service AC, Ini Alasannya!
Dia juga menekankan perlunya tanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan, salah satunya dengan menjaga kelestarian pohon dan menghindari penebangan yang tidak perlu. "Kita memiliki kewajiban untuk melindungi lingkungan hidup kita," tambah Nina Suzana.
Nina Suzana mengungkapkan, upaya mitigasi bencana harus dilakukan. Dia juga menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam mengantisipasi potensi bencana.
"Kita memiliki berbagai upaya mitigasi bencana yang terus dilakukan, contohnya dari Damkar termasuk kolaborasi dengan pihak swasta," kata Nina Suzana.
Baca Juga: Kasus Perundungan Siswa Berkebutuhan Khusus di Depok, KPAI Desak ULD Difungsikan
Meskipun informasi tentang bencana ini lebih bersifat peringatan daripada ramalan, Nina Suzana mengingatkan pentingnya kewaspadaan. "Mau ada megathrust atau tidak ada megathrust kita harus waspada," sambung Nina Suzana.
Meskipun Depok belum memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang terpisah, Namun Depok bergabung dalam upaya penanggulangan melalui instansi yang ada.
"Bergabung dengan Damkar dan penanggulangan bencana, DLHK juga kan termasuk satgas," kata Nina Suzana.
Baca Juga: Memperingati Hari Jalan Kaki Sedunia di Depok : Dipadati Ribuan Peserta, Promosikan Alun-Alun Barat
Nina Suzana menuturkan, kendati Depok bukan daerah rawan bencana, hal ini tidak berarti upaya mitigasi tidak perlu dilakukan. "Bukan kita memandang tidak perlu, tapi saat membentuk satu dinas kita lihat juga efektivitasnya," beber Nina Suzana.
Dia juga menambahkan, saat membentuk satuan dinas, pertimbangan mengenai SDM, efisiensi, dan penganggaran menjadi hal yang krusial dan penting.
"SDM kita juga sudah kurang gitu ya, jadi kita lebih ke penguatan lembaga," ungkap Nina Suzana.
Artikel Terkait
Imam-Ririn Jadi Walikota dan Wakil Walikota Depok, Pembangunan Sekolah Negeri di 63 Kelurahan Dimasifkan
Calon Walikota Depok Imam Budi Hartono Ucapkan Selamat Dirgahayu Ke-79 TNI, Semoga Semakin Solid dan Dicintai Masyarakat
Membara! 1.000 Jari Atur Strategi Menangkan Calon Walikota dan Wakil Walikota Depok Nomor 1 Imam-Ririn, dari Kecamatan Sampai TPS
Bukan Lagi Janji Tapi Eksekusi! Calon Nomor 1 Imam-Ririn Sudah Koordinasi Bangun Flyover di Raya Sawangan Depok
Foya-foya Cuan Ala KPU Depok : Ramai-ramai Warga Sebut Tidak Tahu Ada Pilkada
Tentang Foya Foya Cuan Ala KPU Depok : Memeluk Target, Kinerja Tak Sampai
Tentang Foya Foya Cuan Ala KPU Depok : Pengamat Minta Jangan Sampai Anggaran Besar Tapi Tak Berdampak