Senin, 22 Desember 2025

Kondisi Siswa Berkebutuhan Khusus Korban Perundungan Membaik, Pemkot Depok Terus Dalami Pelaku

- Minggu, 13 Oktober 2024 | 08:05 WIB
Siswa berkebutuhan khusus korban bullying di SMPN 08 Depok berinisial R (15) didampingi keluarganya mendatangi Polres Metro Depok. (ISTIMEWA)
Siswa berkebutuhan khusus korban bullying di SMPN 08 Depok berinisial R (15) didampingi keluarganya mendatangi Polres Metro Depok. (ISTIMEWA)

RADARDEPOK.COM - Kasus dugaan perundungan atau bullying yang dialami anak berkebutuhan khusus (ABK) berinisial R (15) di SMP Negeri 8 Kota Depok belum menemukan titik terang terkait kronologi sebenarnya.

Sebab, korban mengaku bahwa adanya perundungan yang dialaminya. Namun, pihak sekolah membantah bahwa adanya perundungan di sekolahnya yang dilakukan oleh beberapa siswa SMP Negeri 8 Kota Depok.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok, Nessi Annisa Handari menjelaskan, sedang mendali terkait kasus tersebut dengan pendekatan terhadap korban.

Baca Juga: Kemenag Depok Dorong Sekolah Islam Negeri Ditambah

“Teman-teman psikolog masih terus melakukan pendalaman terhadap korban dan orang tua,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Jumat (11/10).

Selain melakukan pendalaman, kata Nessi Annisa Handari, Pemkot Depok juga terus memberikan pendampingan terkait kondisi fisik maupun psikis terhadap korban yang diduga menjadi korban perundungan tersebut.

“Sejak 2 Oktober kami dengan UPTD Perlindungan Anak sudah memberikan pendampingan terhadap korban,” ungkap dia.

Baca Juga: Imam Budi Hartono Senang Depok Urutan 1 Nilai Pertumbuhan Ekspor Tertinggi, Siap-siap Go Internasional

Nessi Annisa Handari mengatakan, hingga saat ini kondisi fisik korban sedang dalam tahap pemulihan pasca operasi mengalami luka akibat melampiaskan frustrasinya dengan memukul kaca kelas sekolahnya.

“Kalau kondisi psikisnya masih dalam pendampingan psikolog yang diberikan oleh kami,” ucap dia.

Dalam penangananya, kata Nessi Annisa Handari, korban memelukan pendekatan atau pendampingan secara bertahap. Karena, melihat konsisinya psikisnya yang termasuk berkebutuhan khusus.

Baca Juga: Pemerintah Paksa Warga Pakai Transportasi Umum, Termasuk Warga Depok

“Tidak bisa langsung digambarkan seperti apa untuk kondisi psikis nya, karena butuh pendekatan secara bertahap. Tetapi, Alhamdulillah komunikasi sudah lancar bersama psikolog,” kata dia.

Nessi Annisa Handari menjelaskan, dalam bentuk pendampinya, DP3AP2KB melakukan pertemuan pertama pada kediamanya.

“Pendampingan psikolog pertama, kami datang ke rumahnya dan pertemuan kedua, korban bersama orang tua dateg ke UPTD PPA DP3AP2KB,” ujar dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X