RADARDEPOK.COM–Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (SMI) Komisariat Wilayah (Komwil) Kota Depok, menghelat sosialisasi yang mengusung tema pencegahan kenakalan remaja, yang berlangsung di GOR Herman Tajir, Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Minggu (13/10).
Sesuai dengan tema yang diusung, sosialisasi ini dilakukan guna mencegah kenakalan remaja. Edukasi soal itu diberikan kepada 250 pesilat SMI Komwil Kota Depok, yang didominasi pesilatyang tersebar di Kecamatan Bojongsari.
Kegiatan yang berlangsung, turut dihadiri oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Yang pada saat itu berkesempatan hadir pada saat acara dilaksanakan.
“Pada kesempatan ini, Perguruan Pencak Silat SMI Komwil Kota Depok mengadakan sosialisasi tentang kenakalan remaja,” ungkap Ketua Perguruan Pencak Silat SMI KomwilKota Depok, Andika, Minggu (13/10).
Alasan dibukanya sosialisasi tersebut, sambung Andika, mengingat banyaknya kenakalan remaja yang terjadi di Kota Depok. Tak terkecuali di Kecamatan Bojongsari. Salah satunya tawuran remaja yang kerap terjadi.
“Sekarang ini kan di Kota Depok ramai pemberitaan dengan adanya tawuran remaja. Dan ini juga terjadi di lingkungan Kecamatan Bojongsari. Maka dari itu, kami menggelar sosialisasi ini untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir kenakalan remaja tersebut,” jelas Andika.
Upaya yang dilakukan Perguruan Pencak Silat SMI Komwil Depok, sambung Andika, dengan mengedukasi para pesilat yang ada, untuk menjauhkan anak didiknya dengan berbagai tindakan yang melanggar hukum.
“Kenakalan remaja ini kan banyak ya jenisnya. Ada tawuran remaja, balapan liar, dan lain sebagainya. Nah, dalam sosilaisasi ini kami mengajak kepada para peserta untuk menjauhkan mereka dari pergaulan-pergaulan yang diluar batas. Lebih baiknya, mereka melampiaskannya pada seni bela diri. Salah satunya pencak silat,” tutur Andika.
Sementara itu, Asisten Deputi Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan pada Kemenko PMK, Ivan Syamsurizal mengatakan, daripada melakukan kenakalan remaja yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Lebih baiknya para remaja melestarikan tradisi dan budaya. Misalnya pencak silat, mengingat seni bela diri pencak silat ini cukup kental di Kota Depok.
“Kebetulan, saya juga lahir dari keluarga yang masih melestarikan tradisi dan buda pencak silat. Orang tua saya, merupakan pelaku pelestarian budaya pencak silat,” beber Ivan Syamsurizal.
Dia mengatakan, Kemenko PMK akan mendukung berbagai kegiatan pencak silat di Kota Depok. Seperti kejuaraan-kejuaraan baik di tingkat nasional maupun internasional. Maka dari itu, tradisi dan budaya pencak silat ini harus tetap lestari.
Baca Juga: SDN Citayam 1 Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW : Bentuk Karakter Siswa
Artikel Terkait
Ratusan Ahli Bela Diri Pencak Silat MS Jalan Enam Depok Unjuk Kebolehan
Ratusan Pesilat Bertarung di Kejurcab Olahraga Pencak Silat Kabupaten Bogor, Berebut Kuota Popwilda
Guru Besar Persatuan Pencak Silat Kong Saiyan Sebut Imam Budi Hartono Orang yang Bermasyarakat : Layak jadi Walikota Depok
Guru Besar Pencak Silat di Sukmajaya Ini Siap Dongkrak Kemenangan Imam Budi Hartono di Pilkada Depok
BPJS Ketenagakerjaan Depok Lindungi Atlet Kejuaraan Terbuka Pencak Silat Piala KASAD 2 2024 Tingkat Nasional