Waspada! 18.663 Orang di Depok Sakit Jantung

Baca Juga: Segera, Imam-Ririn Jadi Walikota dan Wakil Walikota Depok Pasti Bangun Jembatan Skywalk di Eco Park

Mary Liziawati mengungkapkan, perokok mempunyai kesempatan dua hingga empat kali terkena penyakit jantung koroner. Selain rokok, obesitas juga menjadi salah satu faktor penyebab sakit jantung.

"Karena adanya penumpukan lemak yang berlebih akibat asupan energi yang masuk, lalu tidak diimbangi dengan tenaga yang dikeluarkan," beber Mary Liziawati.

Maka dari itu, Mary Liziawati melanjutkan, peran buah dan sayur sangat penting untuk mencegah penyakit jantung. Karena mengandung berbagai jenis antioksidan, vitamin dan mineral yang kaya manfaat dalam menjaga kesehatan pembuluh darah dan jantung.

"Jangan lupa juga untuk rutin berolahraga, mengendalikan berat badan dan juga memperkuat tulang," ungkap Mary Liziawati.

Terpisah, Sekretaris Komisi D DPRD Kota Depok, Siswanto menuturkan, mengingat jumlah pasien sakit jantung di Depok cukup banyak, maka pembangunan rumah sakit khusus jantung di Depok cukup diperlukan. Namun, tidak hanya rumah sakit spesialis jantung, tapi juga rumah sakit yang menyediakan spesialisasi lain untuk berbagai jenis penyakit.

"Karena rumah sakit spesialis pada esensinya bisa menarik PAD. Kenapa? Karena ini bisa menjadi rujukan bagi kota kabupaten lain yang tidak punya rumah sakit khusus," kata Siswanto.

Baca Juga: Tampil di Kafe Bajawa, Imam Budi Hartono Disambut Meriah oleh Gen Z dan Milenial : Dukung Keberadaan Kafe, Gali Potensi Ekonomi di Depok

Siswanto menyadari, untuk menyediakan fasilitas kesehatan spesialis, dibutuhkan usaha yang cukup besar. Oleh karena itu, Pemkot Depok dan DPRD Kota Depok harus memastikan langkah-langkah konkret terlebih dahulu sebelum rumah sakit dengan spesialisasi dibangun.

"Misalnya kita di DPRD saat ini sedang membahas rancangan peraturan daerah tentang perlindungan lansia. Nah, perlindungan lansia ini untuk mencegah semuanya, mencegah sakit jantung, ya layaknya mencegahan atau perlindungan terhadap lansia," tandas Siswanto. ***