RADARDEPOK.COM - Air merupakan salah satu elemen penting yang dibutuhkan oleh semua orang setiap harinya. Tidak terkecuali dengan kebutuhan pekerja dan pelayanan di lingkup Pemkot Depok. Berdasarkan data Bagian Administrasi Umum Setda Kota Depok, hingga Oktober 2024, Pemkot Depok telah membayar tagihan air sebesar Rp544,3 juta.
Kabag Administrasi Umum Setda Kota Depok, Yusminarti mengatakan, kebutuhan suplai air di lingkup Pemkot Depok menggunakan air curah yang berasal dari PT. Tirta Asasta Depok.
"Jadi kita tidak pakai air tanah ya," tutur Yusminarti kepada Radar Depok.
Yusminarti juga menuturkan, sama seperti penggunaan listrik dan telepon, tagihan air juga cenderung fluktuatif.
Baca Juga: Muhammad Razali Siregar Bareng Pak De Dukung Imam-Ririn di Pilkada Depok, Siap Berikan Bantuan Hukum
"Hal ini bisa terjadi karena jumlah pemakaian juga bervariasi. Ada yang besar dan ada yang kecil," kata Yusminarti.
Terpisah, Kepala Seksi Rumah Tangga Bagian Administrasi Umum Kota Depok, Hariz Fadhilah mengatakan, hingga akhir Oktober 2024, Pemkot Depok telah menggelontorkan dana sebesar Rp544,3 juta untuk membayar tagihan air yang digunakan untuk kebutuhan operasional.
"Memang tahun lalu lebih tinggi, yakni Rp649,9 juta. Namun, angka saat ini pasti akan terus naik, karena masih ada bulan selanjutnya," ucap Hariz Fadhilah.
Hariz Fadhilah merinci, pada Januari 2024, Pemkot Depok membayar tagihan air sebesar Rp50,1 juta. Angka tersebut meningkat pada Februari menjadi Rp66,2 juta, dan kembali mengalami fluktuasi pada Maret dengan pembayaran sebesar Rp59,7 juta. Pada April, tagihan air yang dibayarkan sebesar Rp43,5 juta.
"Sementara pada Mei tercatat kita membayar sebesar Rp40,4 juta," tutur Hariz Fadhilah.
Pada Juni, pembayaran tagihan air menurun menjadi Rp37,1 juta, namun kembali meningkat pada Juli dengan nominal Rp51,2 juta. Di Agustus, pembayaran tagihan air tercatat sebesar Rp48,9 juta, sedangkan pada September pembayaran melonjak menjadi Rp66,5 juta.
Baca Juga: Mardani Ali Sera Ajak Warga Coblos Imam-Ririn di Pilkada Depok
"Nah puncaknya malah di Oktober, sampai Rp80,7 juta kita bayar tagihan air," sambung Hariz Fadhilah.
Hariz Fadhilah juga membeberkan, hingga akhir Oktober 2024, Gedung Dibaleka kembali tercatat sebagai tempat dengan pemakaian air tertinggi di lingkungan Pemerintah Kota Depok.
"Paling tinggi itu di Februari sampai 5.379 meter kubik. Kalau terendahnya itu ada di Gedung Perpustakaan, yaitu pada Maret hanya mencapai 411 meter kubik," kata Hariz Fadhilah.
Artikel Terkait
BLK Sudah Jadul! Imam Budi Hartono Hadirkan Creative Hub untuk Depok, Ini Fungsinya
Unggul Selisih Hingga 12 Persen di Survei Voxpol Soal Elektabilitas Pilkada Depok, Imam Budi Hartono : Ada Beberapa Survei yang Belum Dispill
Tim Heru Wasesa Gali Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
Mardani Ali Sera Ajak Warga Coblos Imam-Ririn di Pilkada Depok
Muhammad Razali Siregar Bareng Pak De Dukung Imam-Ririn di Pilkada Depok, Siap Berikan Bantuan Hukum